"Dugaan sementara, lima gajah mati akibat diracun," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau , Edi Susanto, ketika dihubungi ANTARA News dari Pekanbaru, Minggu.
Ia menjelaskan, kelima gajah malang itu awalnya ditemukan mati oleh warga setempat pada Jumat (26/11). Dugaan sementara tim dokter hewan dan dana suaka margasatwa (WWF), lanjutnya, penyebab kematian gajah tersebut adalah akibat racun.
Namun, ia mengatakan, modus kejahatan dan jenis racun yang digunakan masih dalam proses penyelidikan.
Menurut dia, kuat dugaan gajah tersebut merupakan satu kelompok. Bangkai gajah ditemukan di dua titik yang masing-masing berjarak 600 meter
Lokasi pertama ditemukan satu ekor gajah betina yang diperkirakan berusia tiga tahun. Sedangkan, tempat kedua terdapat empat gajah, satu diantaranya berkelamin jantan, dengan perkiraan umur mereka rata-rata 2,5 tahun.
Menurut Edi, kuat dugaan kematian satwa bongsor yang terancam punah itu dilatarbelakangi konflik dengan manusia. Sekitar tempat kejadian sebagian berupa belukar, dan sebagian adalah kebun karet dan sawit masayrakat.
"Posisi kelima gajah yang mati itu berada di lintasan rutin gajah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya bersama Kepolisian Resor Indragiri Hulu akan mengusut kasus kematian gajah itu hingga tuntas.
Sebelumnya, empat gajah Sumatera juga ditemukan mati akibat racun di daerah Kecamatan Peranap pada tahun 2009. Satwa bongsor itu ditemukan mati di dalam satu perusahaan konsesi setempat.
(T.F012/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010