"Kami telah kehilangan lebih banyak orang daripada Amerika," kata pejabat itu, yang menolak disebutkan namanya.
Dia mengatakan tidak ada alasan untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus bagi pasukan asing untuk meninggalkan negara itu.
Setidaknya 13 tentara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah orang di luar bandara, termasuk anggota Taliban, tewas dalam ledakan pada Kamis.
Pejabat kesehatan Kabul mengatakan 60 warga sipil tewas.
ISIS Khorasan (ISIS-K), afiliasi militan yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sumber : Reuters
Baca juga: PM Selandia Baru kutuk serangan bandara Kabul
Baca juga: AS siap hadapi ISIS setelah tentara tewas di bandara Kabul
Ribuan warga Afghanistan banjiri wilayah sekitar bandara Kabul
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021