Pidato pejabat senior Taliban itu bertujuan untuk memupus kekhawatiran bahwa kelompok itu merencanakan pembatasan keras terhadap kebebasan di Afghanistan.
"Perbatasan Afghanistan akan terbuka dan orang-orang akan dapat melakukan perjalanan kapan saja masuk dan keluar dari Afghanistan," kata Sher Mohammad Abbas Stanikzai, wakil kepala komisi politik Taliban.
Pesan itu disampaikan Taliban ketika ribuan orang berjuang untuk mendapatkan penerbangan terakhir yang meninggalkan bandara Kabul sebelum batas waktu operasi evakuasi negara-negara Barat berakhir pada pekan depan.
Sambil menyerukan agar rakyat Afghanistan bersatu membangun kembali negeri, Stanikzai mengatakan orang-orang yang terlatih dan berpendidikan harus kembali bekerja.
"Lapangan (kerja) disiapkan untuk para dokter, insinyur, dan guru yang dibutuhkan Afghanistan dan untuk orang-orang dari setiap profesi, baik sipil atau militer. Semua diundang untuk memulai pekerjaan mereka," katanya.
Baca juga: Taliban minta seluruh nakes perempuan kembali bekerja
Pernyataan itu disampaikan setelah ada pernyataan terpisah yang menyerukan agar tenaga kesehatan wanita kembali bekerja.
Pesan tersebut menekankan upaya Taliban untuk meyakinkan warga Afghanistan dan masyarakat internasional bahwa kelompok itu tidak berencana menerapkan kembali aturan keras seperti sebelumnya.
Kejadian mengerikan di luar bandara Kabul, ketika seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 92 orang pada Kamis (26/8), telah memberikan gambaran dramatis tentang ketakutan yang dirasakan banyak orang Afghanistan yang berpendidikan tinggi pada prospek kehidupan di bawah pemerintahan Taliban.
Nilai mata uang Afghanistan anjlok, banyak bank masih tutup, dan harga pangan naik dengan cepat.
Keadaan itu membuat kehidupan sehari-hari menjadi jauh lebih sulit bagi banyak warga Afghanistan sejak pemerintah resmi Afghanistan dukungan negara-negara Barat runtuh secara dramatis pada pertengahan Agustus.
Stanikzai menegaskan bahwa Taliban menyambut baik bantuan dari negara-negara yang ingin memainkan peran positif di Afghanistan, walaupun pihaknya tidak akan menerima campur tangan asing dalam urusan internal Afghanistan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Warga Afghanistan yang telantar cari makanan dan perlindungan di Kabul
Baca juga: Penari Afghanistan khawatir keselamatan usai Taliban rebut kekuasaan
Ribuan warga Afghanistan bergegas tinggalkan ibu kota
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021