Reisa, dalam acara bincang-bincang yang digelar virtual, Jumat (27/8) malam mengatakan bahwa anjuran penggunaan dobel masker dikeluarkan untuk menangkal penularan virus varian delta COVID-19.
"Sebenarnya dobel masker ini dianjurkan karena penularan virus varian paling baru yaitu varian delta ini tiga kali lebih menular dibandingkan dengan yang varian awal dulu dari Wuhan, China," kata Reisa.
Baca juga: Reisa bagikan tips menyesuaikan diri bertransaksi di masa PPKM
Dia mengatakan, penggunaan masker medis saja tidak cukup memberikan proteksi, karena masih ada celah terbuka di kedua sisi yang berpotensi dimasuki virus. Sementara masker kain tidak memiliki filtrasi yang baik.
Oleh karena itu, dia menilai anjuran penggunaan dobel masker menjadi penting untuk ditaati.
"Jadi tetap sebaiknya di dobel pakai masker medis lalu ditutup pakai masker kain yang menyerupai bentuk wajah, jadi rapat," ucap dia.
Lebih lanjut Reisa mengatakan, penggunaan masker tidak akan berpengaruh terhadap kadar oksigen yang dihirup maupun karbondioksida yang dikeluarkan tubuh.
"Itu tidak akan mempengaruhi jumlah oksigen yang kita tarik dan karbondioksida yang keluar dari masker ini, kecuali kita pakai plastik yang tidak ada pori-pori udara keluar. Jadi selama filtrasinya baik itu tidak akan mengganggu," kata dia.
Baca juga: Reisa: Pasien COVID-19 berpotensi terkena Post COVID Syndrome
Baca juga: Reisa minta penderita Post COVID agar rutin konsultasi dengan dokter
Baca juga: Pemerintah minta pasien gejala ringan isolasi di lokasi terpusat
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021