Pada babak final, Famini mencatatkan posisi terakhir dari total 12 peserta dengan lemparan sejauh 21,13 meter, demikian catatan resmi kompetisi.
Medali emas diraih atlet asal Uzbekistan M Khamdamova dengan lemparan sejauh 31,46m, medali perak diraih Nassima Saifi dari Aljazair (30,88m), dan medali perunggu direbut JC da Silva dari Brazil (30,49m).
Baca juga: Jadwal Indonesia 28 Agustus: peluang Merah Putih menambah medali
Famini memang menjalani misi sulit di nomor lempar cakram sebagai satu-satunya atlet yang turun di klasifikasi F56 dengan catatan rekor lemparan sejauh 21,35 m untuk personal best (PB) dan 21,11 m untuk season best (SB).
Meski Khamdamova berhasil menang, rekor lemparan terjauh klasifikasi F57 Paralimpiade masih dipegang N Saifi dengan jarak 33,33m pada Paralimpaide 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.
Bahkan, Saifi juga memegang rekor dunia lemparan klasifikasi F57 sejauh 35,76m.
Untuk klasemen medali Paralimpiade Tokyo, kontingen Indonesia saat ini berada di urutan 37 dengan raihan satu medali perak dan satu perunggu.
Medali perak diraih Ni Nengah Widiasih dari cabang para-powerlifting kelas 41 kg putri, sedangkan medali perunggu diraih sprinter Indonesia Saptoyogo Purnomo pada nomor lari 100 meter T37.
Baca juga: Klasemen medali Paralimpiade: China memimpin, Indonesia urutan ke-35
Baca juga: (Round up) Kejutan dari Saptoyogo, Indonesia kantongi dua medali
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021