David Jacobs melaju ke semifinal cabang olahraga para-tenis meja kelas 10 di Paralimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan atlet asal China, Lian Hao di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Sabtu.Sangat bersyukur bisa menang dan masuk ke semifinal
David harus melewati pertandingan ketat sebelum akhirnya menang dengan skor 3-2 (11-6, 22-10, 6-11, 10-12, 17-15).
Pada dua gim awal, David mampu mengontrol pertandingan sehingga meraih kemenangan. Namun memasuki gim ketiga, Hao mulai bisa membaca gaya permainan David sehingga merebut gim ketiga dan keempat.
Baca juga: Komet Akbar ikuti jejak David Jacobs ke perempat final para tenis meja
Laga kemudian dilanjutkan ke gim penentu atau kelima. Pada awal gim penentuan itu, David belum bisa kembali menemukan permainan terbaiknya.
Unggulan kedua tersebut sempat tertinggal jauh 1-6 dan 7-10. Beruntung David bisa menyamakan kedudukan 10-10 sehingga pertandingan dilanjutkan ke deuce.
Berkat ketenangan dan mental, David Jacobs akhirnya mampu menghentikan perlawanan Hao dengan merebut gim kelima 17-15.
"Sangat bersyukur bisa menang dan masuk ke semifinal," kata David Jacobs usai pertandingan seperti rilis resmi NPC Indonesia, Sabtu.
“Ya, sepanjang pertandingan tadi saya tidak mau menyerah dan terus mencari cara agar tetap bisa mengubah permainan. Saya terus berdoa untuk tidak putus asa," ujar David menambahkan.
Namun, keberhasilan David hari ini tidak diikuti kompatriotnya Komet Akbar. Komet yang berlaga pada perempat final kelas 10, harus mengakui keunggulan pemain unggulan empat asal Prancis, Mateo Boheas, 1-3 (12-14, 5-11, 11-5, 10-12).
Baca juga: David Jacobs pastikan tiket perempat final Paralimpiade Tokyo 2020
"Permainan Mateo hari ini bagus. Secara peringkat memang dia jauh lebih unggul dari saya,” kata Komet.
Hasil berbeda yang dialami oleh dua atlet para-tenis meja ini mendapat apresiasi dari Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto.
“Meski perbedaan peringkat Komet dengan Mateo cukup jauh, secara permainan tadi cukup berimbang. Sayangnya pada gim keempat Komet sedikit tidak tenang dalam bermain meski sudah memegang kendali permainan,” jelas Rima.
"Secara keseluruhan permainan Komet bagus dan saya mengapresiasi penampilannya karena perjuangan Komet masih berlanjut di nomor beregu,” tambah Rima.
Rima yang juga pelatih para-tenis meja Indonesia itu juga mengaku tegang saat menyaksikan perjuangan David Jacobs saat mengalahkan Hao.
"Untuk David Jacobs, kemenangan tadi itu merupakan izin Tuhan karena di gim kelima ia tertinggal terlalu jauh. Kita sempat berpikir David akan kalah, tetapi dengan izin Tuhan, David bisa mengejar ketertinggalannya dan berhasil menang,” kata Rima.
Selanjutnya pada babak semifinal David Jacobs akan melawan pemain Prancis yang mengalahkan Komet Akbar, Mateo Boheas.
Baca juga: Komet Akbar vs Bourdonnaye, laga penentu di Paralimpiade Tokyo
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021