Langkah tersebut diambil setelah Badan Ruang Siber China (CAC) mengumumkan akan menyelidiki akun-akun yang kerap menyiarkan berita keuangan secara ilegal, memutarbalikkan interpretasi kebijakan ekonomi, menjelek-jelekkan pasar keuangan, menyebarkan rumor, dan mengganggu komunikasi jaringan.
WeChat mengatakan pada Sabtu bahwa mulai hari ini hingga 26 Oktober pihaknya akan menginvestigasi dan menutup akun media abal-abal yang "menjelek-jelekkan pasar keuangan" serta "memeras dan menyebarkan rumor".
Sina Weibo, Douyin, dan Kuaishou juga mengeluarkan pernyataan serupa pada Sabtu, kata Global Times.
Sina Weibo and Kuaishou mengatakan mereka akan menindak tegas akun-akun yang melanggar aturan.
Pengumuman itu muncul ketika pemerintah Beijing mengambil langkah tegas di sektor teknologi.
Aturan terbaru menyasar budaya "semrawut" masyarakat yang menggemari selebriti dan algoritma yang digunakan perusahaan teknologi untuk meningkatkan bisnisnya.
China juga tengah menyusun aturan untuk melarang perusahaan internet yang datanya berpotensi menimbulkan risiko keamanan jika terdaftar di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Australia kirim pesan kritik pemerintah China lewat WeChat
Baca juga: Tiongkok tutup 50 laman dan akun media sosial
China luncurkan satelit Zhongxing-2E
Pewarta: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021