Dokter spesialis orthopedi dan traumatologi dari Universitas Indonesia, dr. Omar Lutfi, Sp.OT, mengatakan, menabung tulang ini antara lain melalui rutin berolahraga, konsumsi makanan bernutrisi yang cukup untuk tubuh.
"Dari muda sampai usia 30 tahun-an itu kita menabung tulang, dengan beraktivitas yang bagus, makan yang bagus, kepadatan tulang akan tinggi," kata dia dalam "Talk to the Expert" yang digelar Spine Center RS Premier Bintaro, secara virtual, Minggu.
Baca juga: Kalsium hingga olahraga pastikan tulang tetap sehat selama Ramadhan
Omar yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI) itu menuturkan, puncak kepadatan tulang terjadi saat seseorang berusia 20 tahun-30 tahun lalu berkurang setelah usia 35 tahun.
"Setelah di atas usia 35 tahun biasanya kepadatan tulang akan mulai berkurang. Tetapi bila saat muda kepadatannya bagus, pada umumnya ketika tua kita tabungannya masih banyak," tutur dia.
Selain rutin berolahraga dan asupan makanan bernutrisi dalam jumlah cukup termasuk kalsium dan vitamin D melalui berjemur di bawah sinar matahari, Anda juga disarankan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan ostroporosis seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Menurut Omar, dua kebiasaan buruk itu secara signifikan bisa menurunkan kepadatan tulang. Merokok khususnya juga dikaitkan dengan munculnya masalah kesehatan lain salah satunya risiko terkena kanker paru hingga 50 kali lipat.
Pada mereka khususnya lansia yang mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang, terjadi micro fracture atau tulang retak dalam kondisi sangat mikro. Kondisi ini bisa mempengaruhi postur tubuhnya seperti membuatnya membungkuk.
Baca juga: Rutin bergerak cegah osteoporosis
Baca juga: Tips-tips cegah osteoporosis
Baca juga: Manfaat keju, cegah osteoporosis hingga tingkatkan imun
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021