"Sesuai dengan pendataan yang kami lakukan sejak kejadian sampai saat ini, ada 326 warga Dusun Rumambe I dan Rumambe II Desa Anggadita yang keracunan akibat bocornya gas PT Timuraya Tunggal," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Karawang, Rokim Hamdani, kepada ANTARA, di Karawang, Rabu.
Namun hingga Rabu ini, sebagian warga Desa Anggadita yang menjadi korban keracunan gas sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Selain itu, masih ada sejumlah korban yang masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit.
"Dari 326 warga korban keracunan itu, tercatat 23 warga yang dirawat di rumah sakit, dan korban keracunan gas lainnya dirawat di Puskesmas," kata Rokim.
Dikatakannya, secara umum para korban keracunan gas tersebut harus mendapat perawatan medis, karena mengalami sesak nafas, pusing, mual-mual dan mengalami gangguan kesehatan lainnya.
Sementara itu pada Senin (29/11), dalam siaran persny Direktur PT Timuraya Tunggal, Janto Wijaja mengaku kebocoran gas di perusahaan yang memproduksi bahan kimia tersebut merupakan kejadian di luar dugaan.
Sebab, katanya, sejak perusahaan tersebut berproduksi pada 1994, tidak pernah terjadi kelolosan gas sampai mengganggu kesehatan masyarakat setempat.
Meski demikian, ia mengatakan, pihak perusahaan bertanggung jawab penuh atas kejadian bocornya gas yang menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah terkait dalam mengatasi permasalahan tersebut.(*)
(T.KR-MAK/S022)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010