Dengan telah memasarkan barang dagangannya secara online, ibu-ibu sudah mulai mengenal platform 'online'
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan kekagumannya kepada kaum perempuan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang belajar berjualan secara daring (online) untuk menambah ilmu demi meningkatkan penghasilan.
"Saya kagum pada usaha keras ibu-ibu pelaku usaha ultramikro untuk mau belajar sehingga mampu terliterasi aspek digital dengan baik. Dengan telah memasarkan barang dagangannya secara online, ibu-ibu sudah mulai mengenal platform online," ujar Menteri Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Erick juga mengapresiasi kolaborasi dua perusahaan BUMN yakni PT PNM dan PT BRI yang mampu bekerja sama dengan baik melayani pendanaan bagi sektor ekonomi mikro, kecil, dan menengah.
Dalam kunjungan ke kelompok nasabah ultramikro PNM di Desa Guwa Lor, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Erick menyaksikan kegiatan penyuluhan dan pelatihan nasabah Mekaar (Membina Keluarga Sejahtera) terkait online marketing serta penjualan produk pada marketplace PaDi dan cara membuat display produk yang menarik.
Ia menyebut upaya perusahaan BUMN seperti PNM dan BRI yang terus memberikan berbagai penyuluhan dan pelatihan terkait online marketing akan menjadi solusi bagi kaum perempuan dalam memutar ekonomi masyarakat kecil pada masa pandemi.
"Hal ini juga akan mendorong dan memotivasi mereka untuk berani menghadapi perubahan di era digitalisasi," ujar Erick.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan bahwa aspirasi BRI untuk mengembangkan segmen usaha ultra mikro melalui holding sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan peran BUMN sebagai agen pencipta nilai dan pembangunan, khususnya dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, terutama pada sektor UMKM dan juga ultramikro.
Ia menyebut holding dan sinergi tersebut akan menyediakan layanan keuangan yang lebih lengkap kepada para pengusaha ultramikro dengan lebih terintegrasi dalam satu ekosistem.
Melalui layanan end to end, lanjutnya, proses pertumbuhan atau peningkatan kapabilitas nasabah ultramikro pun dapat lebih dimonitor dengan baik, sehingga perseroan dapat melayani dengan lebih efektif dan efisien.
Menurutnya, holding tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi BRI, PT Pegadaian, maupun PNM. Namun juga bagi para pelaku usaha ultramikro.
"Seperti perbaikan struktur dana oleh PNM yang akan membuat bunga pembiayaan menjadi rendah. Kemudian, adanya solusi keuangan yang menjadi lebih lengkap juga akan mengakomodir pelaku usaha untuk lebih cepat naik kelas," ungkapnya.
Adapun hingga saat ini di Jawa Barat tercatat lebih dari 7.100 kelompok Mekaar dengan nasabah mencapai 138 ribu orang dan total pembiayaan yang telah disalurkan oleh PNM sebesar Rp1,22 triliun.
Kemampuan PNM melayani the bottom of pyramid pelaku usaha di Indonesia diyakini akan semakin kokoh, seiring pertumbuhan bisnis dan aktivitas pemberdayaan ke depan yang akan semakin besar pasca-holding ultramikro terbentuk.
Baca juga: Erick Thohir - BRI dukung produksi padi model klaster di Cirebon
Baca juga: Dirut BRI sampaikan tiga fase tingkatkan segmen usaha ultra mikro
Baca juga: Pengamat: Holding ultra mikro dorong percepatan digitalisasi UMKM
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021