"Kita upayakan tetap beriringan. Jangan sampai vaksinasi mengganggu PTM dan sebaliknya," kata Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II Masduki, Senin.
Nantinya jika sekolah yang menjadi tempat vaksinasi menggelar PTM, maka gerai vaksinasi tersebut akan dipindahkan ke tempat lain. Gerai vaksinasi akan dipindahkan ke sekolah lain yang tidak menggelar PTM.
Selain ke sekolah lain, pihaknya juga bisa memindahkan gerai vaksin ke Puskesmas
Kecamatan setempat. Warga akan diberitahu oleh pihak RW dan RT setempat jika gerai vaksinasi sekolah dipindahkan untuk sementara.
Hingga saat ini, Masduki belum bisa memastikan jumlah sekolah di wilayahnya yang menggelar PTM dan gerai vaksinasi secara bersamaan.
Baca juga: 3.000 guru di Jakarta Barat sudah divaksin tahap satu
Baca juga: 69.442 siswa di Jakarta Barat sudah divaksin dosis satu
Sebelumnya, ribuan siswa telah mengikuti program vaksinasi di 24 sekolah yang dijadikan gerai vaksinasi oleh Pemkot Jakarta Barat (Jakbar). Gerai vaksin tersebut tidak beroperasi secara bersamaan lantaran kekurangan tenaga medis untuk menyuntikkan vaksin.
Karena itu, tenaga medis yang tersedia harus keliling di 24 sekolah tersebut setiap hari untuk melakukan vaksinasi.
Masduki menambahkan, para guru yang ada di sekolah tempat digelarnya vaksinasi massal juga ikut membantu di bagian administrasi.
"Petugas sekolah juga dilibatkan sebagai tenaga kesehatan (nakes) karena mereka minimal sebagai operator, kalau untuk tupoksi penyuntikan, ya itu oleh nakes," kata dia.
Masduki mengatakan, mustahil 77.158 siswa tersebut mengikuti program vaksinasi lantaran beberapa orang pasti terkendala syarat kesehatan. "Sepertinya mustahil 100 persen, tapi kita tetap maksimalkan program ini untuk seluruh siswa," kata dia.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021