Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 32 Jakarta memastikan peserta didik yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) telah melakukan asesmen kesehatan sehingga semuanya dalam keadaan sehat.
Kepala Sekolah SMKN 32 Jakarta, Komariah di Jakarta Selatan, Senin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan segala prosedur kesehatan pembelajaran tatap muka dengan baik termasuk mendapat rekomendasi dari setiap orang tua siswa.
"Persyaratan siswa ikut PTM terpenting dapat ijin dari orang tua dan siswa dalam keadaan sehat," kata Komariah.
Komariah mengatakan, sebelumnya siswanya pernah menggunakan aplikasi "Screening Corona Likelihood Metric" (CLM) yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.
"Siswa pernah diminta mengisi, itu semacam evaluasi diri sendiri apakah yang bersangkutan sehat atau tidak," kata dia.
Untuk sementara waktu pihaknya baru menerapkan belajar teori guna mengantisipasi adanya kerumunan di dalam kelas.
"Sudah pasti kalau mengajar itu kan lebih enak berhadapan langsung dibandingkan dengan daring. Apalagi kan kami SMK, itu kan praktik, kalau praktik itu kan lebih enak langsung bertatap muka," kata Komariah.
Baca juga: Wagub harap 1.500 sekolah bisa tatap muka pada pertengahan September
Baca juga: 33 sekolah di Jakarta Selatan gelar belajar tatap muka
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) melalui Suku Dinas Pendidikan memastikan memantau para siswa PTM terbatas sejak di sekolah hingga pulang ke rumah melalui grup aplikasi orang tua untuk memastikan siswa dalam keadaan sehat.
"Kita tetap pantau, kita gandeng para wali kelas memantau lewat grup WhatsApp (WA). Jadi, kalau sudah sampai rumah, orang tua 'update' di WA grup bersama wali kelas," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan Abd Rachem saat ditemui di SMK N 32 Jakarta, Senin.
Ia mengatakan langkah ini juga dilakukan untuk mengecek perkembangan belajar siswa, terutama mereka yang belum bisa bergabung secara langsung di kelas.
"Karena ini kan sistemnya campuran (blended learning), sehingga apa yang diajarkan di rumah juga diajarkan di sekolah," kata dia.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021