Jakarta (ANTARA) -- Peningkatan pemanfaatan internet selama pandemi Covid-19 dinilai harus dibarengi dengan keamanan siber (cybersecurity) yang mumpuni agar proses belajar-mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kemudian kegiatan belajar-mengajar bisa berlangsung tanpa mengurangi kualitas pendidikan bagi siswa hingga kegiatan lainnya juga bisa berjalan sebagaimana mestinya tanpa mengurangi produktivitas.
Hal ini menjadi bahasan utama dalam Webinar bertajuk “Cyber Security: A Fundamental Key For Digital Transformation In The Education Sector” yang diselenggarakan Telkomtelstra bekerjasama dengan Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan The Indonesia Australia Business Council (IABC) akhir pekan lalu.
President Director Telkomtelstra Erik Meijer ketika membuka webinar mengatakan bahwa dunia pendidikan mengalami perubahan selama pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 1,5 tahun ini.
“Oleh karena itu, keamanan siber pemakaian platform tersebut dan implementasi pemakaian cloud yang aman dan mumpuni menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Amin Sakzad, Dosen Senior Sotftware Systems & Cybersecurity, Monash University, Australia menjelaskan bahwa Monash University sudah mengimplementasikan transformasi digital dengan Cryptography. Sistem ini dijabarkan untuk metode pembelajaran melalui interaksi online seperti Zoom, Webex, Teams, Classroom Learning Platforms (EdSTEM, Moodle). Kemudian untuk pendekatan pengajaran melalui Gamification dan AR/VR. Terakhir untuk proses penilaian melalui online Assessment platforms, eAsseessment, Al-driven invigilation.
“Tantangannya, kami harus bisa menyampaikan materi kuliah secara menarik, praktis dan mudah dipahami. Tak heran, dengan cryptography, salah satunya metode pembelajarannya adalah melalui pendekatan novel gamification,” jelasnya.
Prof. M Suyanto, Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta dan Wakil Ketua APTISI juga menyampaikan pentingnya keamanan siber bagi institusi pendidikan. Apalagi institusi pendidikan yang dipimpinnya memiliki MSV Studio yang menjalin kerjasama dengan beberapa perusahan di Silicone Valley dan beberapa studio film Hollywood dalam memproduksi beberapa film animasi.
“Keamanan siber sangat penting bagi MSV Studio untuk melindungi keseluruhan data dalam pembuatan film animasi, mulai dari proses pra produksi, produksi, pasca produksi, branding dan distribusi. Keamanan siber juga sangat penting karena kami harus melindungi naskah atau cerita sebagai inti dari sebuah film dan juga karakter-karakter dari film tersebut, yang kesemuanya disimpan dalam format data digital,” pungkas Suyanto.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021