"Mau tidak mau, suka tidak suka, kalau kita mau maju ke depan, kita harus masuk di bidang teknologi," kata Bambang dalam Kongres ISEI XXI dan Seminar Nasional 2021 secara daring di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pemulihan ekonomi harus terus dilakukan dengan teknologi yang masif, dibarengi dengan ekonomi hijau yang inklusif.
Upaya tersebut pun menjadi salah satu empat hal yang diusulkan ADB untuk Indonesia saat beralih dari manajemen krisis COVID-19 ke pemulihan ekonomi.
Selain itu penguatan kesehatan, perlindungan sosial, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), menurut Bambang, juga harus dilakukan.
Baca juga: ADB: Teknologi digital dorong pemulihan ekonomi dari krisis COVID-19
"Pandemi membuka kotak pandora berbagai negara tentang lemahnya sistem kesehatan, perlindungan sosial, dan pendidikan SDM. Dengan demikian penting sekali untuk kita bisa back on track," ucap dia.
Selanjutnya ia menekankan peningkatan produktivitas, kompetitif, dan inovasi juga perlu dilakukan agar Indonesia bisa pulih dengan cepat.
Terakhir, mendorong pasar domestik yang sempat loyo karena COVID-19 melalui berbagai stimulus agar kembali bergairah.
"Namun tidak hanya pasar domestik, juga seperti melalui konsumsi, tetapi juga ekspor, impor, hingga investasi yang akan membuat mata rantai pasokan global," tutur Bambang.
Baca juga: Bappenas: Indonesia sulit capai pertumbuhan tinggi tanpa industrialisasi dan teknologi tinggi
Baca juga: ADB: Penggunaan bantuan pemerintah untuk UMKM masih terbatas
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021