"Lembaga penelitian pemerintah yang mempunyai infrastruktur riset dan inovasi yang kuat dapat digunakan secara bersama-sama dalam konsorsium. Sementara itu, perguruan tinggi juga dapat berperan besar untuk membantu memperkuat kualitas riset dan inovasi," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam webinar dengan tema "Peran Teknologi Pemetaan Laut Dalam untuk Mendukung Program Batimetri Nasional, Utilitas Bawah Laut dan Ekstensi Landas Kontinen Indonesia" di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BPPT kelola 4 kapal riset dukung kelengkapan data batimetri nasional
Hammam menuturkan konsep triple helix yang menciptakan sinergi antara akademik, bisnis, dan pemerintahan untuk membangun ekosistem berbasis pengetahuan adalah sangat penting, terutama untuk mempercepat pemetaan kedalaman laut atau batimetri.
Ia mengatakan dengan dua per tiga luas wilayahnya perairan, Indonesia tentu memiliki berbagai agenda nasional, baik terkait program riset kelautan maupun agenda-agenda pembangunan lainnya yang dilaksanakan pemerintah maupun swasta, di antaranya batimetri nasional, ekstensi landas kontinen Indonesia, peta laut dengan akurasi yang tinggi atau Category Zone of Confience (CATZOC), alur pelayaran, serta utilitas bawah laut, seperti pipa migas, kabel listrik dan serat optik untuk komunikasi.
Menurut Kepala BPPT, agenda nasional tersebut menjadi tantangan bagi semua pihak untuk saling membantu dalam menyelesaikannya.
Dengan seluruh sumber daya yang ada, termasuk 12 kapal riset yang tersebar di beberapa institusi, harus dapat bekerja sama dan saling bahu membahu untuk dapat menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang bisa menjawab agenda nasional tersebut, termasuk menyelesaikan peta batimetri nasional yang komprehensif.
Dengan adanya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang melaksanakan fungsi pelaksanaan dan pengarahan, sinergi dalam penyusunan perencanaan, program, anggaran, dan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi bidang penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, ekosistem riset untuk pemetaan laut dapat berjalan dengan lebih baik.
Baca juga: BPPT: Penguatan data batimetri dukung kepentingan perhubungan laut
Baca juga: BPPT dorong SDM Iptek kuasai teknologi kunci
Hammam berharap melalui seminar virtual itu dapat dihasilkan rumusan bagi kemajuan riset dan inovasi laut dalam, khususnya dalam program Batimetri Nasional, Utilitas Bawah Laut dan Landas Kontinen Indonesia serta mendukung program GEBCO 2030, dimana seluruh dasar laut Indonesia telah dipetakan pada 2030.
General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO) atau Bagan Batimetri Umum Lautan adalah bagan batimetri lautan dunia yang tersedia untuk umum. GEBCO bertujuan untuk menyediakan kumpulan data batimetri yang paling otoritatif dan tersedia untuk umum untuk lautan dunia.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021