"Perlu sekali pengawalan pekerja migran Indonesia dari hulu. Sebab, hal ini berkaitan dengan SDM kelas dunia. Untuk hilirnya, yaitu setelah pulang dari luar negeri juga perlu dioptimalkan. Tidak kemudian menjadi pengangguran lagi. Mereka bisa dilatih untuk menjadi pengusaha atau paling tidak bisa membuka lapangan kerja baru," kata Ketua DPD RI LaNyalla dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
LaNyalla dalam audiensi dengan Pengurus Pusat Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional Indonesia (DPP Kapten Indonesia) juga menekankan pentingnya mengawal potensi PMI dari hulu hingga hilir. Pasalnya, PMI berpotensi mendatangkan devisa yang besar terhadap Indonesia.
Senator asal Jawa Timur itu juga menyatakan dukungannya atas langkah Kapten Indonesia dan bersiap bersinergi dalam implementasi ide-ide cemerlang Kapten Indonesia, terutama seputar isu PMI.
"DPD selalu menjadi aspirator bila ada masalah dan gagasan bagus untuk dikerjakan bersama karena ini agenda konkret untuk kepentingan bangsa," kata LaNyalla.
Dalam pertemuan tersebut pengurus Kapten Indonesia juga menyampaikan aspirasinya agar pemerintah segera membuka akses tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, karena pandemi membuat banyak yang menunda keberangkatan.
Mereka berharap pemerintah dapat membuka penempatan ke negara-negara potensial, sambil tetap memastikan dilakukan dengan protokol kesehatan.
Kapten Indonesia juga minta dukungan DPD agar bisa terlibat dalam menertibkan PMI non-prosedural yang jumlahnya sekitar 6 juta dari total PMI 10 juta menurut data Bank Dunia.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021