• Beranda
  • Berita
  • Revitalisasi Peran ICMI Penting untuk Pembangunan

Revitalisasi Peran ICMI Penting untuk Pembangunan

5 Desember 2010 18:27 WIB
Bandung (ANTARA News) - Revitalisasi peran Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) perlu untuk pembangunan, kata Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan di Bandung, seusai pembukaan Muktamar ICMI V di Bogor, Minggu.

"Sudah saatnya ICMI lahir kembali sebagai organisasi yang disegani karena mampu menjadi lokomotif pembangunan bangsa dan negara. Karena Indonesia yang mandiri dan sejahtera harus menjadi cita-cita kebangkitan ICMI," katanya.

Heryawan berharap, dalam Muktamar kali ini ICMI mampu merevitalisasi diri untuk kembali mampu menjadi lokomotif kemajuan dan pembangunan Indonesia. Karenanya, kata dia, menjadi sebuah keharusan agar ICMI kembali memegang peran dalam kebangkitan bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara lain.

Menurut Heryawan, fenomena itu merupakan wujud silaturahmi yang tinggi nilainya. Wadah ICMI pernah menjadikan seluruh elemen bangsa bersatu untuk bangkit membangun bangsa ini lebih maju lagi.

Bahkan pada saat awal pendirian, ICMI berhasil menjadi kekuatan baru, sekaligus darah segar kebangkitan umat di saat bangsa ini mengalami sejumlah permasalahan. Semua itu, harus menjadi motivasi seluruh peserta muktamar.

"Sangat tepat bila Muktamar ICMI V kali ini mengambil tema `Membangun Peradaban Masyarakat Indonesia Madani`," ucapnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghadiri Pembukaan Muktamar ICMI V di Istana Bogor mendampingi Wakil Presiden Boediono saat membuka secara resmi pelaksanaan Muktamar ICMI.

Sesuai jadwal, usai memberikan sambutan pembukaan, Boediono hendak meninggalkan ruangan, namun saat mendengar protokol menyebut nama BJ Habibie sebagai pembicara, Boediono mengurungkan pergi dan kembali ke tempat duduk semula. Gemuruh tepuk tangan apresiasi ditujukan kepada kedua tokoh tersebut.

Dalam acara pembukaan tersebut, turut hadir pendiri ICMI yang juga mantan Wakil Presiden dan Presiden ke-3 Burhanuddin Jusuf (BJ) Habibie.

Tampak tokoh-tokoh ICMI yang kini memegang jabatan di pemerintahan, antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang juga sebagai Presidium ICMI dan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh.

Menurut anggota Presidium ICMI, Nanat F Natsir, Muktamar ini juga memperingati Milad XX ICMI. Selain di Istana Negara, Muktamar juga digelar di IPB International Convention Center (IICC), Bogor pada tanggal 4-7 Desember 2010.

Selain itu, hadir pula Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Agama Suryadarma Ali, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

Begitu juga tampak Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, mantan Ketua ICMI Adi Sasono, mantan Menteri BUMN Sugiharto.

Sebanyak 1.200 cendekiawan muslim dari 33 provinsi atau organisasi wilayah dan beberapa pengurus dari luar negeri seperti Eropa, Amerika Serikat dan Timur Tengah hadir.

ICMI merupakan organisasi kaum intelektual Islam Indonesia yang berdiri pada 7 Desember 1990 di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Saat ini, ICMI dipimpin oleh presidium yang terdiri dari lima orang yaitu Marwah Daud Ibrahim, Nanat Fatah Natsir, Hatta Rajasa, Muslimin Nasution dan Azyumardi Azra yang juga sebagai Ketua Presidium.

Pada Muktamar ICMI V di Bogor kali ini, ICMI kembali akan menentukan arah kebijakan ke depan dan memilih presidium untuk memimpin periode 2010-2015. (*)

(U.S033/C004/R009()


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010