Pembuat film "Guru-guru Gokil" (2020) itu mengatakan, mencari ide cerita bisa dimulai dari isu atau topik menarik dari lingkungan sekitar.
"Bisa dimulai dari sekitar kita, apa hal yang kita paling kenal, ide cerita apa yang cuma kita doang yang bisa bikin. Itu akan membuatnya sangat personal dan dekat dengan lingkungan kita. Terutama untuk teman-teman yang tertarik membuat film dokumenter, temanya bisa sangat luas," kata Sammaria dalam jumpa pers daring, Rabu.
Sutradara lulusan Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung itu kemudian berbagi, dirinya memulai kiprahnya di dunia film Indonesia melalui keikutsertaannya di berbagai kompetisi film.
Baca juga: Bukan bajakan, tonton koleksi film Indonesia di platform streaming
Seiring berjalannya waktu, ia kemudian mulai banyak menulis cerita. Sammaria mengatakan, sinopsis cerita merupakan hal yang terdengar sederhana namun sangat penting untuk diperhatikan para pembuat film.
"Sinopsis menarik tidak perlu terlalu panjang. Yang pasti, kita kembali ke esensi (cerita). Buat dari premis yang kuat, karena tanpa premis yang kuat, cerita tidak akan menjadi sebuah cerita. Premis biasanya terdiri dari 'siapa, menginginkan apa, tapi kenapa'. Kalau belum bisa deskripsikan tiga hal itu, mungkin sinopsis ketika dikembangkan akan goyah," jelas dia.
Sammaria kemudian menyoroti perubahan proses produksi yang terjadi saat pandemi. Bagi mereka yang baru akan membuat film di masa pandemi, sutradara "Cin(T)a" (2009) itu mengatakan, penting bagi para pembuat film untuk menyikapi dengan positif adanya keterbatasan di masa pandemi. Baginya, pandemi membuatnya lebih fokus untuk mencari ide cerita yang lebih personal kepada orang lain.
"Limitation itu berkah, karena kita bisa fokus mencari ide cerita yang esensial untuk di-share kepada orang lain. Jangan menganggap limitiation sebagai sebuah kendala," kata dia.
Ketika disinggung bagaimana syuting di tengah pandemi, Sammaria mengatakan penting bagi seluruh elemen produksi film untuk meminimalisir bahkan mencegah kru dan pemain terpapar risiko penyebaran virus, mengingat produksi film melibatkan banyak orang.
"Diperlukan komitmen dari semua kru dari produser hingga yang paling kecil untuk jaga prokes bersama. Satu saja tidak disiplin bisa membahayakan teman-teman yang lain. Kita harus jujur satu sama lain, harus benar-benar peduli," kata wanita yang juga terlibat di serial web "Gossip Girl Indonesia" (2020) itu.
"Kita harus jaga syuting kita se-esensial mungkin sehingga menjadi efektif dan efisien. Dengan teman-teman buat syuting yang sederhana, itu akan memudahkan kita kontrol risiko saat kita syuting. Yang penting, saling peduli dan saling jaga," imbuhnya.
Baca juga: Kasih ibu "Demi Ucok"
Baca juga: Pengalaman siaran modal bagi Ibnu Jamil berperan di "Guru-Guru Gokil"
Baca juga: Gading Marten kenang guru di masa sekolah
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021