"Isoter membawa dampak signifikan terhadap penurunan kasus penyebaran COVID-19 di wilayah Bali. Data harian yang sebelumnya mencapai 1.000 lebih kasus, saat ini turun di angka 400 kasus," kata Kepala Penerangan Korem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Rabu.
Baca juga: Isolasi terpusat jadi jurus Bali tekan penyebaran COVID-19
Baca juga: Isolasi terpusat jadi jurus Bali tekan penyebaran COVID-19
Ia mengatakan isolasi terpusat menjamin orang yang terkonfirmasi COVID-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala, tidak menyebarkan ke orang lain. Selain itu, memudahkan setiap pemantauan dari petugas kesehatan.
"Kan banyak yang seperti itu, positif tapi tanpa gejala dan dia terus kemana-mana, ya menyebar ke orang lain. Kalau yang terpapar imunnya kurang bagus seperti orang tua atau memiliki penyakit bawaan, kasihan," katanya.
"Kan banyak yang seperti itu, positif tapi tanpa gejala dan dia terus kemana-mana, ya menyebar ke orang lain. Kalau yang terpapar imunnya kurang bagus seperti orang tua atau memiliki penyakit bawaan, kasihan," katanya.
Menurutnya, bila dibandingkan ketika melakukan isolasi mandiri seperti di rumah masing-masing, pengawasan petugas terhadap pasien akan sulit.
"Belum lagi karena merasa sehat dan masyarakat tersebut melakukan aktivitas seperti biasa, tentunya hal ini akan bisa menyebar ke orang lain," katanya.
Sedangkan bila melakukan isolasi di tempat isoter, kondisi pasien akan terus dipantau oleh tenaga kesehatan. Selain itu vitamin, makanan dan lainnya juga telah disediakan.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri harap 3T dan vaksinasi di Bali bisa maksimal
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, penambahan pada Rabu (1/9) tercatat jumlah terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 399 orang. Data pasien sembuh sebanyak 443 orang dan pasien meninggal sebanyak 20 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan Agustus lalu yang angka kasusnya mencapai di atas 1.000.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendatangi Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar sebagai tempat isolasi terpusat.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri harap 3T dan vaksinasi di Bali bisa maksimal
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, penambahan pada Rabu (1/9) tercatat jumlah terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 399 orang. Data pasien sembuh sebanyak 443 orang dan pasien meninggal sebanyak 20 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan Agustus lalu yang angka kasusnya mencapai di atas 1.000.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendatangi Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar sebagai tempat isolasi terpusat.
Saat itu, Panglima TNI mengatakan, tujuan Isoter selain lebih cepat melakukan tindakan medis jika kondisi pasien memburuk, juga untuk menekan penularan COVID-19 di masyarakat.
Dia mengatakan, jika pelacakan kontak erat dilakukan dengan baik dan isolasi terpusat berjalan baik, pihaknya meyakini kasus COVID-19 di Bali menurun.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, angka kasus harian COVID-19 di wilayah Bali menunjukkan tren menurun dari per hari di atas 1.000 kasus, saat ini berkisar 400 kasus.
Terkait persoalan masyarakat yang sebelumnya memilih isolasi mandiri, pihaknya menerima laporan bahwa sekarang ini sudah banyak yang menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat.
"Jumlah yang di isoter dilaporkan lebih banyak daripada yang isoman yakni hampir 60 persen. Ini angka isoter terbaik se Indonesia," kata Kapolri.
Baca juga: Kapolri apresiasi keterisian isoter Bali terbaik secara nasional
Baca juga: Luhut minta Bali perbanyak isolasi terpusat dan penelusuran
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021