"Proyek Bendungan Way Sekampung ini memakan waktu sekitar lima tahun pembangunan dimulai sejak tahun 2016 lalu," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Alexander Leda saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan dengan kapasitas tampung total bendungan tersebut mencapai 68,09 juta meter kubik serta luas genangan 800 hektare. Pelaksanaan pembangunan fisik telah 100 persen tercapai.
"Secara umum sudah terbangun 100 persen, tinggal beberapa pekerjaan penunjang saja yang akan dikerjakan setelah peresmian," ucapnya.
Baca juga: Menteri PUPR: Bendungan Kuningan berpotensi tingkatkan kawasan wisata
Menurutnya, dengan tinggi bendungan 47 meter panjang 365 meter Bendungan Way Sekampung masuk dalam skema pengelolaan sungai Way Sekampung.
"Bendungan ini terintegrasi dari Bendungan Batutegi lalu mengalir ke Bendung Agroguruh, hingga ke Bendungan Margatiga yang juga terkoneksi dengan beberapa sungai seperti Way Merabung, Way Bulak. Jadi ini dalam satu sistem yang tujuannya membantu pemenuhan kebutuhan air dan mendukung infrastruktur sumber daya air," katanya.
Dia mengatakan dalam Sekampung sistem melalui Bendungan Way Sekampung dapat memberikan sejumlah manfaat seperti telah mampu menyediakan air baku sebanyak 2.737 liter per detik, mampu mereduksi banjir dengan persentase sebanyak 8,85 persen.
"Untuk air baku Kabupaten Pringsewu total rencana pemanfaatan 487 liter per detik, dan pada tahun 2022 akan mulai dibangun untuk 100 liter per detik, ini juga menyediakan air baku untuk Kota Bandarlampung dan Metro," ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian PUPR biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan Bendungan Way Sekampung tersebut berkisar Rp 2,07 triliun. Dengan waktu pembangunan selama lima tahun.
Baca juga: Presiden Jokowi beberkan banyak manfaat dari Bendungan Kuningan
Baca juga: Presiden minta Bendungan Kuningan disambungkan dengan jaringan irigasi
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021