• Beranda
  • Berita
  • BI Kaltim dampingi 4.000 UMKM dari pelatihan hingga pemasaran

BI Kaltim dampingi 4.000 UMKM dari pelatihan hingga pemasaran

1 September 2021 23:33 WIB
BI Kaltim dampingi 4.000 UMKM dari pelatihan hingga pemasaran
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono saat webinar, Rabu. (Antaranews Kaltim/ M Ghofar)

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah melakukan pendampingan sebanyak 4.000 UMKM dalam beberapa tahun terakhir, terutama di masa pandemi COVID-19.

"Pendampingan yang dilakukan mulai dari pelatihan, akses pembiayaan, hingga pendampingan pemasaran," ujar Kepala BI KPw Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono saat virtual meeting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia wilayah Kaltim di Samarinda, Rabu.

UMKM yang mendapat pendampingan merupakan pelaku usaha di level paling bawah, terutama kaum perempuan korban rentenir, korban KDRT, kaum disabilitas, mantan PSK, hingga UMKM yang memiliki daya saing di pasar global karena keunikannya.

Selain melakukan pendampingan, pihaknya juga menyediakan tempat promosi produk secara luring di podium, kemudian secara daring melalui laman laminetam.id untuk BI KPw Provinsi Kaltim dan melalui laman gerbangumkmborneo.com untuk BI KPw Balikpapan.

Sejumlah produk yang dibantu untuk pemajangan terutama produk-produk fashion, interior, dan makanan khas Kaltim yang sudah terkurasi.

Pihaknya juga melakukan pendampingan agar pelaku UMKM berhasil melakukan transaksi di marketplace nasional dan global, untuk akses di pasar yang lebih luas.

BI Kaltim juga melakukan pelatihan terkait aspek finansial, harapannya adalah agar para pelaku UMKM mampu memiliki akses pembiayaan ke lembaga keuangan, melalui transaksi secara digital dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Ia melanjutkan, dalam upaya mendongkrak pengembangan sekaligus kemajuan UMKM, BI Kaltim dan BI Balikpapan selalu bersinergi dengan pemerintah pusat, Pemprov Kaltim, pemerintah kabupaten/kota, dan pihak terkait lain.

"Sinergitas yang dilakukan terutama untuk mengidentifikasi berbagai produk UMKM yang memiliki daya saing, kemudian dibuatkan program penguatan kelembagaan, kapasitas usaha dan SDM, sehingga jadilah pelatihan dan pendampingan yang kami lakukan," ujar Tutuk.
Baca juga: BI umumkan aturan baru rasio pembiayaan inklusif makroprudensial UMKM
Baca juga: BI Bali dorong digitalisasi UMKM Kota Denpasar dari hulu ke hilir

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021