Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap seluruh daerah di Indonesia mengalami penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), seperti di DKI Jakarta, sehingga terjadi pelonggaran dalam kegiatan masyarakat.
"Jadi dengan seperti apa yang terjadi di Jakarta, saya harap juga di daerah lain levelnya turun dari level empat ke level tiga, sehingga terjadi pelonggaran-pelonggaran, yang memang sekarang oleh Pemerintah pelonggaran itu disesuaikan dengan penurunan level," kata Wapres saat meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Kamis.
Wapres juga mengimbau seluruh gubernur dan jajaran pemprov untuk mengutamakan penanganan di hulu dalam mengendalikan kasus COVID-19 di daerah masing-masing.
"Yang penting penanganan di hulu itu, penerapan protokol kesehatan, kemudian tracing-nya cukup, seperti yang dilakukan di Jakarta, dan juga vaksinasi. Kalau tiga itu diterapkan ketat, saya kira pasti akan terkendali," ujarnya.
Wapres meninjau pelaksanaan PTM di Pondok Pesantren Darunnajah di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta dengan didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya hari ini melihat pembukaan sekolah tatap muka di Jakarta, karena Jakarta dianggap sudah memenuhi persyaratan, sudah di level tiga dan tingkat penularannya juga rendah," tuturnya.
Positivity rate di Jakarta sudah di bawah standar World Health Organisation (WHO), yakni lima persen, sehingga PTM sudah bisa dibuka dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Data per 30 Agustus 2021, angka positivity rate di DKI Jakarta tercatat 4,8 persen dengan jumlah kasus positif sebesar 341 dari hasil tes PCR terhadap 7.657 orang.
Sementara itu, Pemerintah memperpanjang PPKM di Wilayah Jawa-Bali mulai 31 Agustus hingga 6 September, dengan 26 kabupaten dan kota yang mengalami penurunan level dari empat ke tiga.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021