Vaksinasi kelompok rentan masih rendah pencapaiannya
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma meminta pemerintah memberi perhatian lebih pada vaksinasi untuk penduduk lanjut usia (lansia) dan berkebutuhan khusus (disabilitas).
“Vaksinasi kelompok rentan masih rendah pencapaiannya. Lansia, ada penyakit-penyakit tertentu yang memang harus diperhatikan betul, juga disabilitas,” kata Lia dalam webinar terkait akses vaksin Peluncuran Makalah Kebijakan Terbaru: Bekerja Sama Melawan Pandemi secara daring di Jakarta, Kamis.
Lia mengatakan selain pemberian vaksin kepada kelompok rentan masih cukup rendah, permasalahan yang terjadi selanjutnya di lapangan pada warga disabilitas adalah sulitnya akses transportasi untuk mereka bisa datang ke tempat vaksinasi.
Baca juga: Hampir semua laboratorium RS Persi sudah terapkan PCR satu harga
“Kami sudah siap, vaksinnya sudah ada. Tetapi, warga disabilitasnya tidak bisa datang ke tempat vaksinasi. Ini menjadi repot karena mereka merasa bahwa kesulitan harus dijemput dan sebagainya, ini butuh sekali,” kata dia menjelaskan kesulitan yang dialami di lapangan.
Ia menjelaskan, walaupun beberapa pihak telah memberikan bantuan transportasi untuk membantu mengantarkan warga kelompok rentan menuju tempat vaksinasi, dia merasa bantuan tersebut masih kurang karena belum mencakup seluruh wilayah di Indonesia.
Ia berharap pemerintah mampu memberikan lebih banyak bantuan berupa akses transportasi untuk mempermudah warga lansia dan disabilitas menuju ke tempat vaksinasi, agar dapat segera memenuhi angka capaian yang ditargetkan.
Baca juga: Persi DIY: Kelurahan perlu siapkan selter isolasi COVID-19
“Kami kemarin menginginkan penyediaan transportasi yang lebih banyak lagi, untuk bisa menjemput mereka yang disabilitas atau kelompok rentan ini ke tempat vaksinasi. Akan sangat dihargai,” ujar dia.
Anggota Komisi IX DPR RI Nabil Haroen mengatakan perlu adanya sebuah usaha khusus yang dilakukan untuk dapat membantu para lansia dan disabilitas datang ke tempat vaksinasi yang ditentukan.
“Ini juga menjadi masalah di daerah kami. Rata-rata memang orang yang sudah sepuh ini, kemudian diajak ke tempat vaksinasi juga butuh sebuah kerja keras yang khusus,” kata Nabil.
Ia mengatakan, untuk lansia dengan usia 60 tahun ke atas terkadang mengalami kesulitan berjalan untuk bisa menuju tempat vaksinasi yang jaraknya cukup jauh dari daerah tempat tinggalnya.
Baca juga: Banten peroleh 18.000 dosis vaksin COVID-19 untuk disabilitas
Menanggapi permasalahan tersebut, dia menyarankan agar pemerintah segera melakukan kegiatan vaksinasi dari desa ke desa, mengingat cakupan wilayah vaksinasi menjadi lebih kecil dan dekat dari rumah pada kelompok rentan.
“Saya kira perlu ada strategi-strategi khusus di daerah. Misalnya daerah dengan jumlah lansia yang cukup banyak, ini Dinas Kesehatan (Dinkes) yang datang, bawakan vaksin ke tempat tersebut,” kata dia memberikan sebuah kiat.
Ia mengatakan dengan melakukan vaksinasi di setiap desa dapat membantu mempercepat pencapaian target vaksinasi pada penduduk lansia dan disabilitas.
“Jadi bisa melakukan vaksinasi di desa-desa dengan memanfaatkan bidan atau mantri, saya rasa itu bisa dilakukan,” kata dia.
Baca juga: Gebyar vaksinasi penyandang disabilitas digelar tiga hari di Surabaya
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021