"Untuk Sulteng dipengaruhi oleh belokan angin dari Tenggara. Angin yang melalui laut banda, membawa masa uap air sehingga pertumbuhan awan hujan di Sulteng tinggi," kata Nur Alim Kepala BMKG Meteorologi Palu, Jumat.
Selain itu, BMKG juga telah memetakan sejumlah wilayah di Sulteng yang berpotensi dan rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor akibat dampak dari cuaca tersebut.
Hampir seluruh wilayah berstatus waspada dan beberapa wilayah lain berstatus siaga, seperti dua Kecamatan di Kabupaten sigi, yakni Dolo Selatan dan Kulawi, serta Kabupaten Toli Toli, Poso dan Kabupaten Tojo Una Una.
"Perlu kita waspada adalah Kulawi dan Dolo Selatan kita perlu hati hati. Minimal informasi yang saya sudah sampaikan ke stakeholder penanganan bencana sudah siap siaga," tuturnya
"Curah hujan dari sedang hingga lebat, tergantung dari topografi wilayah yang ada di Sulteng," tambahnya
Nur Alim menambahkan, jika Informasi seperti ini bukanlah untuk menakut nakuti masyarakat, melainkan hal ini sebagai upaya mitigasi dan kepedulian pemerintah untuk meminimalisir risiko bencana.
"Ini sebagai mitigasi bukan untuk menakut nakuti," terangnya
Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, memang wilayah Sulawesi Tengah terus diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin.
Akibat hal itu menyebabkan beberapa wilayah di Sulteng terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Data BMKG Meteorologi Palu banjir dan tanah longsor sudah terjadi di Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Poso.
Baca juga: BMKG minta gencarkan kearifan lokal untuk evakuasi diri pascagempa
Baca juga: BMKG sebut Sulteng masih berpotensi hujan lebat dalam 20 hari ke depan
Baca juga: Tojo Una-Una Sulteng kawasan rawan gempa
Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021