Kami akan bekerja sama dengan para mitra di kawasan
Badan Keamanan Laut atau Coast Guard AS akan bekerja sama dengan negara-negara mitra utama di kawasan Indo-Pasifik, terutama mereka yang kian mengkhawatirkan situasi di Laut China Selatan.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Komandan Area Pasifik dan Pasukan Pertahanan Penjaga Pantai Barat Coast Guard Amerika Serikat, Laksamana Madya Michael F McAllister dalam konferensi pers melalui sambungan telepon dari California, AS, dipantau dari Jakarta, Jumat.
“Kami akan bekerja sama dengan para mitra di kawasan, bahkan kehadiran kami di kawasan termasuk untuk mendukung mitra-mitra kunci yang semakin mengkhawatirkan tindakan-tindakan China yang agresif dan kadang menekan,” ujar McAllister.
Baca juga: Harris: China lakukan intimidasi dukung klaim di Laut China Selatan
Dia menambahkan bahwa mitra-mitranya kerap mengkhawatirkan kemampuan mereka untuk merespons aksi-aksi tersebut.
Laut China Selatan, lanjutnya, merupakan “jalan tol super maritim”, di mana kerja sama antar Coast Guard atau badan keamanan laut sangatlah dibutuhkan untuk pengelolaan laut.
Dalam konteks tersebut, dia mengatakan pihaknya melihat adanya peningkatan ketertarikan di kawasan untuk kerja sama antar-badan keamanan laut dengan Coast Guard AS terkait keselamatan maritim dan pembangunan kapasitas keamanan.
Adapun terkait tindakan yang menentang norma-norma dan kesepakatan internasional di Laut China Selatan, dia mengatakan hal itu cukup mengkhawatirkan.
Baca juga: Coast Guard AS: Perairan Indo-Pasifik harus bebas, terbuka
“Jika apa yang kami baca adalah benar adanya, maka ini sangat mengkhawatirkan karena mereka mulai membangun pondasi untuk ketidakstabilan dan potensi konflik,” ujarnya.
Badan keamanan laut AS baru-baru ini melakukan kegiatan latihan bersama dengan mitra Filipina, sebagai salah satu bentuk kerja sama dengan negara mitra di kawasan untuk memperkuat kapabilitas badan keamanan laut negara tersebut.
McAllister menjelaskan bahwa pelatihan tersebut mencakup penegakan hukum perikanan, kegiatan search and rescue (SAR), serta apa yang disebut sebagai kesadaran domain maritim, di mana kapal-kapal dapat mengidentifkasi aktivitas yang berlangsung di perairan kedaulatan. “Intinya adalah di mana anda akan dapat merespons terhadap ancaman.”
Dia menjelaskan bahwa salah satu kegiatan yang tengah dilakukan dalam kerangka kerja sama pihaknya dengan dengan Filipina adalah memperkuat kapasitas dan kapabilitas untuk lebih banyak beroperasi lebih jauh dari garis pantai.
“Saya tak mengatakan bahwa aktivitas ini secara khusus ditujukan untuk mengirimkan pesan. Namun, jika anda melihat klaim Filipina terkait perairan mereka, maka ini adalah kesempatan untuk membawa mereka lebih jauh dari garis pantai, melakukan kesadaran domain maritim, dan saat dibutuhkan untuk menegakkan hukum dan kesepakatan di zona ekonomi eksklusif mereka,” katanya.
Baca juga: Militer China serukan kemitraan damai dengan AS
Baca juga: Media pemerintah China tuduh wapres AS berusaha pecah belah Asia
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021