Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon membangun sistem telemedisin (telemedicine) untuk ruang konsultasi bagi para dokter di daerah kepulauan yang kesulitan merujuk pasien karena persoalan kondisi alam, minim fasilitas dan tenaga medis, serta jauhnya akses.berharap bupati dan wali kota juga menyediakan fasilitas penunjang
"Kami masih sementara merintis sambil siap melayani. Karena ini memang dibikin untuk dokter-dokter di daerah kepulauan yang kesulitan untuk merujuk pasien mereka, kami membantu mereka untuk berkonsultasi melalui telemedisin," kata Dekan FK Unpatti dr Bertha J Que di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan dengan geografis wilayah kepulauan yang dihubungkan oleh laut yang luas, tidaklah mudah bagi para dokter umum yang bertugas di daerah untuk merujuk pasien mereka agar mendapatkan penanganan maupun layanan kesehatan yang lebih baik di perkotaan.
Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kondisi alam yang tidak memungkinkan, akses transportasi yang sulit dan lamanya jangkauan ke layanan medis yang dirujuk.
Mengatasi hal itu, FK Unpatti membangun sistem khusus layanan medis dan konsultasi bagi para dokter umum di kepulauan. Memanfaatkan jaringan internet, layanan ini menyediakan tenaga-tenaga dokter spesialis yang siap menerima konsultasi virtual terkait kondisi pasien dan penanganannya.
Baca juga: Tantangan telemedisin di Indonesia saat ini
Baca juga: Telemedisin akan tetap jadi bagian pelayanan dokter usai pandemi
Dokter spesialis yang disediakan untuk konsultasi gratis bermacam-macam, yakni spesialis paru, anak, bedah, bedah ortopedi dan lainnya. Mereka merupakan dokter-dokter dari FK Unpatti dan jumlahnya mencapai 30-an orang.
"Ada banyak sebab yang membuat dokter di kepulauan tidak bisa merujuk pasien mereka, bisa karena kondisi alam, keluarga tidak mau dan sebagainya. Kami di FK Unpatti bisa membantu konsultasi dengan dokter spesialis melalui telemedisin," ucap Bertha.
Dikatakannya lagi, telemedisin merupakan salah satu terobosan FK Unpatti untuk mendorong peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah kepulauan. Hanya saja sistem ini masih sulit diaplikasikan di sebagian wilayah kepulauan karena minimnya fasilitas listrik dan akses internet.
FK Unpatti, kata dia, telah berkoordinasi dengan para pimpinan di daerah agar mengupayakan penyediaan fasilitas listrik dan jaringan internet, guna memudahkan para dokter di wilayah mereka mengkonsultasikan kondisi pasien.
"Kami sudah menyiapkan fasilitas penghubung, kami berharap bupati dan wali kota juga menyediakan fasilitas penunjang agar pelayanan kesehatan bisa tetap jalan," ujar Bertha.
Baca juga: Good Doctor catat layanan meningkat enam kali lipat terkait COVID-19
Baca juga: IDI: Telemedisin jadi solusi di hulu dan hilir penanganan COVID-19
Baca juga: Selain COVID-19, konsultasi ibu dan anak mendominasi telemedisin
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021