"Pada bulan Juli hanya 655 unit. Kami memperkirakan volume produksi dan registrasi akan berlipat ganda pada September ketika keadaan kembali normal," kata Presiden dan Chief Executive Officer Perodua, Zainal Abidin Ahmad di Kuala Lumpur, Jumat.
Semua operasi Perodua dihentikan setelah penutupan nasional yang diberlakukan pada 1 Juni 2021 untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Baca juga: MMKSI optimistis penjualan mobil lampaui target Gaikindo
Baca juga: Penjualan mobil baru di Inggris sentuh rekor terendah sejak 1998
Sepanjang tahun ini (year-to-date), Perodua telah mencatatkan 104.933 kendaraan, turun 12,5 persen dibandingkan 119.977 kendaraan yang terjual antara Januari hingga Agustus tahun lalu.
"Kami bekerja untuk mempersempit kesenjangan ini dengan lebih meningkatkan produksi kendaraan kami dan juga meningkatkan prosedur operasi kami untuk memastikan keselamatan staf dan pelanggan kami,” kata Zainal.
Berdasarkan faktor waktu dan sumber daya yang tersedia, ujarnya, pihaknya menurunkan target penjualan sebesar 10,8 persen menjadi 214.000 kendaraan per tahun dibandingkan dengan target yang diumumkan sebelumnya sebanyak 240.000 unit.
"Prioritas kami sekarang adalah memastikan industri otomotif dapat terus beroperasi dan bertahan tahun ini. Di antara ancaman terhadap sektor manufaktur domestik dan internasional antara lain peningkatan kasus COVID-19 dan juga kekurangan pasokan semikonduktor," kata Zainal.
Tentang kekurangan chip semikonduktor, Zainal mengatakan bahwa Perodua masih memiliki pasokan yang cukup untuk memastikan produksi berjalan lancar tahun ini dan sebagian besar pesanan Perodua yang beredar akan dipenuhi tahun ini.
"Saat ini, pasokan chip semikonduktor masih menjadi masalah global dan kami bekerja sama dengan mitra dan pemasok kami untuk membatasi gangguan yang muncul,” katanya.
Baca juga: AS setujui penjualan chip mobil untuk Huawei
Baca juga: Insentif PPnBM DTP sebagai "game changer" industri otomotif
Baca juga: Gaikindo: Relaksasi PPnBM selamatkan industri otomotif
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021