LaNyalla datang bersama Ketua Komite III Sylviana Murni, Andi Muh Ihsan (anggota DPD asal Sulsel), Djafar Alkatiri (Sulawesi Utara), Bustami Zainudin (Lampung), Eni Sumarni (Jawa Barat), Jihan Nurlela (Lampung), dan Sekjen DPD Rahman Hadi.
Rombongan DPD diterima oleh Direktur RS dr. Rachmawati dan jajaran serta Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung Qudrotul Ikhwan mewakili Gubernur Lampung.
RS Pertamina Bintang Amin ekstensi Asrama Haji merupakan bentuk alih fungsi dari Asrama Haji Lampung yang dijadikan rumah sakit rujukan COVID-19. RS tersebut diresmikan oleh Menteri BUMN dan Menteri Agama pada tanggal 8 Agustus 2021.
Ketua DPD RI mengapresiasi adanya alih fungsi tersebut karena penanganan COVID-19 memang memerlukan kolaborasi semua pihak dan memanfaatkan infrastruktur yang ada.
"Kami apresiasi kolaborasi kementerian terkait dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kemenag dalam menghadapi pandemi. Upaya-upaya kerja sama seperti ini bagus dan harus diperkuat. Bangunan atau gedung yang selama pandemi jarang digunakan bisa dipakai terlebih dahulu sebagai fasilitas kesehatan," kata LaNyalla.
Dengan makin banyak fasilitas kesehatan untuk menangani COVID, mantan Ketua Umum PSSI itu berharap bisa menekan angka kasus positif dan kematian.
"Semoga kasus COVID di Lampung tertangani dengan baik dan setop alias tidak ada lagi penambahan kasus secara signifikan," ujar LaNyalla.
Direktur RS dr. Rachmawati mengatakan bahwa RS Pertamina Bintang Amin ekstensi asrama haji dibuat karena pada bulan Juli lalu kasus COVID-19 di Provinsi Lampung sangat tinggi.
"Saat itu bahkan banyak pasien yang tidak tertampung. Makanya, dibangun RS COVID di Lampung," kata dr. Rachmawati menjelaskan.
RS Bintang Amin memiliki kapasitas hingga 200 tempat tidur. Namun, dipersiapkan secara bertahap.
Tahap pertama dioperasikan 51 tempat tidur yang terdiri atas 20 tempat tidur IGD ICU lengkap dengan ventilator, empat tempat tidur HCU dan tiga tempat tidur IGD di lantai 1, dan 24 tempat tidur ruang rawat isolasi di lantai 2.
Terdapat juga fasilitas laboratorium, instalasi farmasi, hingga command room yang bisa memantau kondisi pasien 24 jam.
Menurut dr. Rachma, pascapandemi RS tersebut akan dikembalikan fungsinya sebagai asrama haji.
Baca juga: Alat penyimpan vaksin COVID-19 temuan UGM diapresiasi Ketua DPD
Baca juga: Ketua DPD RI mengapresiasi kreativitas anak muda Jatim hadapi COVID-19
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021