• Beranda
  • Berita
  • Kemarin, usut penyerangan pos koramil hingga mural Jokowi

Kemarin, usut penyerangan pos koramil hingga mural Jokowi

4 September 2021 06:56 WIB
Kemarin, usut penyerangan pos koramil hingga mural Jokowi
Kondisi terkini mural yang diduga mirip sosok Jokowi setelah dihapus oleh orang yang tak dikenal di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (1/9/2021). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Selama Jumat (3/9), berbagai peristiwa politik telah diberitakan Kantor Berita ANTARA mulai penyerangan Pos Koramil Kisor agar diusut tuntas hingga tanggapan maraknya mural yang diduga serang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berikut rangkuman berita politik kemarin yang layak disimak pagi ini.

1. Ketua DPR: Usut tuntas insiden penyerangan Pos Koramil Kisor Papua

Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah dan aparat keamanan mengusut tuntas insiden penyerangan Pos Koramil Kisor di Kampung Kisor, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9).

Selengkapnya di sini

2. Ketua MPR luncurkan buku terkait urgensi menghadirkan PPHN

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan buku "Negara Butuh Haluan" merupakan seri tulisannya menanggapi reaksi atas Rekomendasi MPR RI Periode 2009-2014 dan 20014-2019 tentang perlunya menghadirkan kembali Pokok-Pokok Haluan Negara melalui amendemen terbatas untuk menjaga kesinambungan pembangunan.

Selengkapnya di sini

3. Kantor Staf Presiden tanggapi maraknya mural yang diduga serang Jokowi

Kantor Staf Presiden menanggapi maraknya mural yang diduga menyerang Presiden RI Joko Widodo, bahkan belakangan ini menjadi polemik di tengah masyarakat.

Selengkapnya di sini

4. Kemendagri sarankan PeduliLindungi gunakan multi-autentikasi

Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh menyarankan aplikasi PeduliLindungi menggunakan autentikasi dua faktor bagi pengguna dalam mengakses informasi terkait kesehatan.

Selengkapnya di sini

5. Buya Syafii minta pemerintah tunggu Taliban buktikan janjinya

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Syafii Maarif menunggu Taliban membuktikan janjinya untuk bersikap inklusif dan moderat sebelum memutuskan mengakui rezim kepemimpinan kelompok itu di Afghanistan.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021