Dua korban yang hilang akibat bencana banjir bandang di Kampung Wae Sugi-Malapedho, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur pada Jumat malam masih dalam proses pencarian.Ibu itu sedang hamil tujuh bulan
"Mereka itu sepasang suami istri. Ibu itu sedang hamil tujuh bulan," kata Kepala Desa Inerie Benediktus Milo ketika dihubungi dari Ruteng, Sabtu.
Dia mengatakan, aparat dan warga desa sedang melakukan pencarian terhadap pasangan suami istri yang hilang diterjang banjir semalam. Proses pencarian dilakukan bersama TNI/Polri dan BPBD Ngada. Pencarian berlangsung di sekitar rumah korban hingga pantai yang berjarak lebih kurang 50 meter.
Selain dua korban hilang, dia menambahkan, banjir bandang juga mengakibatkan seorang anak kecil perempuan berumur 4 tahun meninggal dunia. Sedangkan anak laki-laki yang merupakan kakak dari korban meninggal mengalami kaki patah. Satu korban lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Lima rumah di Ngada tertimbun longsor
Baca juga: Empat daerah di NTT berstatus awas kekeringan meteorologis
Dia menceritakan, banjir bandang terjadi karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 20.00 WITA. Sekiranya lima rumah rusak total akibat banjir pada pukul 22.00 Wita.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT Ambrosius Kodo yang dihubungi secara terpisah mengatakan BPBD Ngada telah turun ke lokasi sejak malam tadi.
Saat ini mereka akan melakukan pembuatan jalan alternatif karena jalan menuju pusat kecamatan putus. Mereka akan terus melanjutkan proses pencarian korban yang hilang.
"Kami sudah koordinasi dengan Kepala Kantor SAR Maumere untuk membantu mencari korban yang belum ditemukan. Gubernur NTT sudah mengarahkan untuk membantu korban terdampak," ujarnya.
Baca juga: BMKG imbau delapan wilayah NTT antisipasi musim hujan di atas normal
Baca juga: PUPR mulai bangun hunian tetap bagi warga terdampak bencana di NTT
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021