Maria Goreti Dhiu (38) korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Ngada yang sedang mengandung dengan usia kandungan lima bulan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa setelah tim SAR melakukan pencarian.Korban ditemukan di dekat rumahnya dalam keadaan tak bernyawa
"Saya baru dapat informasi seorang ibu rumah tangga yang sempat hilang sudah ditemukan jasadnya," kata Kasat Reskrim Polres Ngada IPTU I Ketut Rai Artika saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Sabtu siang.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan pencarian dua korban bencana alam longsor dan banjir bandang yang merupakan suami istri di desa Malapedho, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada.
Ia mengatakan bahwa proses pencarian yang melibatkan tim gabungan mulai dari TNI/Polri BPBD dan SAR itu dilakukan di rumah korban dan juga sampai ke pantai.
"Korban ditemukan di dekat rumahnya dalam keadaan tak bernyawa karena tertimbun longsor," ujar dia.
Saat ini tambah Rai masih tersisa satu lagi korban yang hilang. Korban yang hilang itu adalah suami dari Maria Goreti Dhiu.
"Kita masih lakukan pencarian dengan alat berat hingga saat ini, di lokasi tempat ditemukannya istrinya," ujar dia.
Keduanya ikut tersapu banjir karena rumah mereka yang berada di dekat aliran kali mati ikut tersapu oleh banjir bandang itu.
Sebelumnya bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di desa Malapedho, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Sabtu (4/9) dinihari sekitar pukul 00.30 Wita diduga akibat tingginya curah hujan yang terjadi sepanjang hari Jumat (3/9).
Baca juga: Lima rumah di Ngada tertimbun longsor
Baca juga: Dua anak korban banjir bandang dan longsor di Ngada ditemukan
Baca juga: Tim Rescue Basarnas Maumere bantu cari korban bencana Ngada
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021