Unggulan teratas asal Riau itu unggul dua gim langsung 21-12, 21-7 tanpa mengalami hambatan berat selama 24 menit bermain di lapangan utama.
Ratri sempat terlibat persaingan ketat dengan Ma di awal gim pertama. Atlet peringkat lima itu ngotot mengejar poin dengan menekan Ratri.
Ratri sempat melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan, namun ia bisa mengendalikan tempo permainan setelah bermain lebih sabar.
Keunggulan pun kembali digenggam atlet terbaik Para-BWF 2018-2019 ini, dengan mengunci gim pembuka setelah 12 menit bermain.
Baca juga: Ratri siap jalani tiga laga para badminton pada Sabtu
Ma yang sudah bersusah payah mengeluarkan kemampuannya, terlihat kepayahan di gim kedua. Berulang kali Ratri mendapat poin gratis akibat pukulan lob dari Ma yang terlalu jauh, sehingga dibiarkan Ratri keluar garis lapangan.
Pertahanan Ma yang mengendur juga menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk meloloskan wakilnya di partai puncak.
Laga final dan penentuan medali perunggu akan dilangsungkan hari Minggu. Ratri akan bertemu wakil China lainnya, yaitu Cheng He Fang yang menduduki peringkat dua dunia.
Sementara untuk perebutan medali perunggu, akan terjadi antara Ma Hui Hui dan Helle Sofie Sagoey dari Norwegia pada hari yang sama, seperti dilansir laman resmi Paralimpiade Tokyo.
Baca juga: Kalah di semifinal, Fredy berpotensi rebut perunggu tunggal putra SL4
Baca juga: Indonesia berpeluang raih dua medali parabadminton tunggal putra SU5
Baca juga: Leani/Khalimatus ke final Paralimpiade usai kalahkan wakil Prancis
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021