Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan meskipun vaksinasi untuk pelajar di kota itu sudah mencapai 83 persen, namun pemerintah daerah setempat belum merencanakan awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) karena menunggu kajian dari aspek epidemiologi kasus COVID-19.Khususnya kajian tentang potensi penularannya karena virus yang berkembang akhir-akhir ini adalah varian Delta yang sangat mudah menular. Makanya, kajian dari aspek epidemiologi menjadi penting
“Khususnya kajian tentang potensi penularannya karena virus yang berkembang akhir-akhir ini adalah varian Delta yang sangat mudah menular. Makanya, kajian dari aspek epidemiologi menjadi penting,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, peringatan terkait potensi penularan varian Delta yang sangat cepat selalu disampaikan dalam berbagai rapat koordinasi dengan pemerintah pusat.
“Jika dilihat dari pertumbuhan kasus, maka secara umum terjadi penurunan temuan kasus baru di Kota Yogyakarta. Namun perlu diingat jika siswa di Yogyakarta bukan hanya berasal dari kota saja tetapi ada siswa dari kabupaten lain,” katanya.
Oleh karenanya, kata dia, pelaksanaan PTM harus didukung oleh kondisi lingkungan yang aman sehingga tidak terjadi potensi penularan di sekolah.
“Langkah antisipasi yang disiapkan jika PTM digelar pun harus berbeda dengan antisipasi saat menghadapi penularan yang disebabkan varian virus sebelumnya,” katanya.
Secara umum, ia menyebut sekolah sudah memiliki kelengkapan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Sekolah juga sudah menyiapkan metode pembelajaran yang akan diterapkan dan seluruh persiapan tersebut juga sudah diverifikasi.
Selain siswa, guru dan warga sekolah juga sudah menjalani vaksinasi untuk mendukung rencana penyiapan pembelajaran tatap muka.
Hingga Sabtu (4/9), total pelajar di Kota Yogyakarta yang berusia lebih dari 12 tahun atau siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK dan pondok pesantren mencapai 83 persen dari total 58.000 siswa.
“Selebihnya, belum menjalani vaksinasi karena berbagai sebab seperti masih berada di luar kota atau di kampung halaman masing-masing hingga belum memperoleh izin dari orang tua,” katanya.
Secara keseluruhan, capaian vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta hingga saat ini tercatat 154 persen atau 485.000 orang.
“Jumlah yang divaksin sudah melebihi jumlah penduduk Kota Yogyakarta 414.000 dengan 312.000 di antaranya wajib vaksin,” katanya yang menargetkan kecepatan vaksinasi di Kota Yogyakarta mampu mencapai 10.000 dosis per hari.
Dari total sasaran yang sudah divaksin, baru 36 persen yang memiliki KTP Kota Yogyakarta dan sisanya tidak memiliki KTP Kota Yogyakarta namun beraktivitas sehari-hari di Kota Yogyakarta, demikian Heroe Poerwadi .
Baca juga: 9.000 pelajar di Yogyakarta sudah terima vaksinasi COVID-19
Baca juga: Yogyakarta hentikan sekolah tatap muka jika wilayah zona oranye-merah
Baca juga: DIY batalkan rencana pembelajaran tatap muka
Baca juga: LLDIKTI: Sebagian besar kampus di DIY tetap terapkan kuliah daring
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021