Jalan poros trans Sulawesi Lombona Desa Tubo Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat tertutup longsor sehingga tidak bisa dilalui masyarakat.Longsor tersebut mengakibat ratusan kendaraan dari Kota Mamuju maupun dari Kota Majene harus antri panjang hingga tiga kilometer.
Jalan poros yang menghubungkan Lombona Desa Tubo Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene--Kabupaten Mamuju ibukota Provinsi Sulbar tertutup longsor sejak Senin dini hari.
Longsor tersebut mengakibat ratusan kendaraan dari Kota Mamuju maupun dari Kota Majene harus antri panjang hingga tiga kilometer.
Salah seorang warga dilokasi kejadian longsor terjadi sejak pukul 03,00 wita Senin dini hari dan mengakibatkan masyarakat pengguna kendaraan tidak bisa melintas karena terhalang longsor tersebut.
"Terpaksa kami tertahan dan tidak bisa melintas karena longsor begitu tinggi menutup seluruh badan jalan," katanl Ika salah seorang warga.
Suyuti salah seorang warga lainnya mengatakan, jalan poros Lombona sementara ini memang sedang dalam pekerjaan pemerintah, dengan mengeruk batu besar di tebing gunung yang terletak diatas jalan poros, agar batu tersebut tidak jatuh menimpa jalan.
"Namun longsor terjadi dini hari tadi dan menutup jalan sehingga kendaraan tidak bisa melintas dan membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu," katanya.
Ia mengatakan, alat berat pemerintah
sedang berada dilokasi untuk membersihkan material longsor dibantu warga masyarakat setempat.
Kapolsek Sendana Kabupaten Majene, Iptu Suryanto, mengatakan, pihaknya juga menurunkan personel bersama alat berat pemerintah dan masyarakat berupaya melakukan pembersihan ruas jalan poros tersebut agar dapat dilalui.
"Kami sudah mendapat informasi terjadi longsor, dan sudah berada dilokasi longsor dengan menggunakan alat bersama warga membersihkan longsor agar dapat cepat dilalui masyarakat," katanya.
Baca juga: Jalur trans Sulawesi di Kabupaten Majene tertimbun longsor
Baca juga: Longsor di Majene satu tewas
Baca juga: Longsor kembali putus jalur trans Sulawesi Majene-Mamuju
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021