Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mendorong seluruh tokoh agama di Indonesia memiliki peran penting dalam upaya persiapan pemerintah menuju level endemi COVID-19.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf saat membuka Dialog Nasional Lintas Agama Badan Pengelola Masjid Istiqlal secara virtual dari kediaman resmi Wapres di Jakarta, Selasa.
"Para tokoh agama memiliki peran penting dalam menyongsong era pascapandemi, yaitu untuk menjaga, memberikan motivasi, dan membangkitkan semangat umat baik dari sisi keagamaan, sosial, ekonomi, dan tetap menjaga keharmonisan dalam masyarakat," kata Wapres di Jakarta, Selasa.
Wapres mengatakan para tokoh agama menemukan tantangan tersendiri terhadap berbagai disrupsi akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Wapres dorong Unisma perkuat riset dan inovasi berbasis teknologi
Terlebih lagi, lanjutnya, selama hampir dua tahun pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
"Dalam masa pandemi, tantangan utama yang dihadapi terutama dalam menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan, mematuhi protokol, dan mengikuti vaksinasi sebagai suatu ikhtiar lahiriah yang sifatnya wajib," jelasnya.
Wapres mengajak seluruh tokoh dan pemuka agama untuk terus membangkitkan semangat dalam rangka memulihkan kembali keadaan seperti sebelum pandemi COVID-19.
Baca juga: Pemerintah dorong pelaksanaan PTM perguruan tinggi
"Termasuk untuk mengejar ketertinggalan yang terjadi akibat COVID-19, sekaligus mulai menyiapkan pola hidup era endemi yang Insya Allah akan segera kita jelang bersama," katanya.
Wapres mengapresiasi penyelenggaraan Dialog Nasional Lintas Agama BPM Istiqlal sebagai upaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Dialog Nasional Lintas Agama ini sangat penting karena kemajemukan masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang agama, suku, budaya, dan ras merupakan karakter khas bangsa Indonesia yang telah menjadi penguat persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Baca juga: Wapres: Kriteria SDM unggul harus jadi "tagline" nasionalisme
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021