• Beranda
  • Berita
  • Kementerian PUPR paparkan pemanfaatan pinjaman Bank Dunia untuk ITDP

Kementerian PUPR paparkan pemanfaatan pinjaman Bank Dunia untuk ITDP

7 September 2021 11:31 WIB
Kementerian PUPR paparkan pemanfaatan pinjaman Bank Dunia untuk ITDP
Ilustrasi: Destinasi Pariwisata Super Prioritas Candi Borobudur. (Dokumentasi Kementerian PUPR)

Total loan (pinjaman) dari Bank Dunia untuk pengembangan pariwisata di Tanah Air mencapai sebesar 300 juta dolar AS

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) menegaskan komitmen dalam pelaksanaan Indonesia Tourism Development Project (ITDP).

"Total loan (pinjaman) dari Bank Dunia untuk pengembangan pariwisata di Tanah Air mencapai sebesar 300 juta dolar AS," ujar Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra pada keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Penggunaan dana dari Bank Dunia tersebut seluruhnya akan dialokasikan untuk empat komponen yaitu peningkatan kapasitas kelembagaan untuk memfasilitasi pengembangan pariwisata terpadu dan berkelanjutan, peningkatan kualitas jalan dan akses pelayanan dasar di kawasan wisata yang dipilih,  partisipasi lokal dalam perekonomian, dan peningkatan lingkungan yang kondusif untuk masuknya investasi swasta dan usaha di bidang pariwisata.

Untuk komponen pertama akan mendapat alokasi anggaran 22 juta dolar AS, komponen kedua mendapat alokasi anggaran 239,6 juta dolar AS, komponen ketiga 37,1 juta dolar AS, serta keempat 1,3 juta dolar AS.

Arief berharap pinjaman ITDP ini dapat terealisasi sesuai tujuan mengembangkan kawasan pariwisata, sehingga pelaksanaan di lapangan harus sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Baca juga: Pemerintah garap 108 infrastruktur di 5 wisata prioritas tahun ini

Sementara itu Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II Kuswardono menyatakan BPIW selama ini sudah melaksanakan kegiatan ITDP dengan optimal.

"Namun BPIW akan terus berupaya melakukan peningkatan-peningkatan, agar program ini sesuai harapan semuanya," kata Kuswardono.

Menurut dia, hadirnya ITDP bertujuan dapat meningkatkan kualitas serta akses terhadap pelayanan dan infrastruktur dasar yang berkaitan dengan pariwisata. Memperkuat keterkaitan perekonomian lokal dengan pariwisata, serta mendorong investasi swasta di wilayah destinasi wisata prioritas.

Ia berharap segala upaya dalam kegiatan ITDP dapat memberikan manfaat dalam pengembangan kawasan pariwisata di Indonesia, khususnya untuk lokasi prioritas yang telah ditetapkan meliputi Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Lombok, Bromo-Tengger-Semeru, Labuan Bajo, dan Wakatobi.

Seperti diinformasikan sebelumnya Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia pada 2018 bersepakat kerja sama untuk mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Bank Dunia bersedia mengucurkan total pinjaman untuk pengembangan pariwisata di Tanah Air mencapai 300 juta dolar AS.

Baca juga: Indonesia tawarkan investasi pariwisata pada pertemuan IMF-World Bank

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021