Baca juga: RS Universitas Udayana tambah ruang isolasi khusus pasien COVID-19
"Tentu, kenapa agak lama penurunan kasusnya dibandingkan daerah lain, karena ada praktik-praktik kerumunan di Bali berhubungan adat dan agama, sehingga menyebabkan kasus kematian agak lama menurun. Semoga kembali stabil, vaksin efektif," katanya.
Baca juga: Polisi bubarkan kerumunan di 190 lokasi wilayah Bali
Baca juga: Gubernur Bali: Jangan pojokkan aparat soal kerumunan di Kampung Jawa
Baca juga: Polisi bubarkan kerumunan di 190 lokasi wilayah Bali
Baca juga: Gubernur Bali: Jangan pojokkan aparat soal kerumunan di Kampung Jawa
Ia memprediksi letupan kasus berikutnya di bulan Januari-Februari 2022 dengan tidak disertai peningkatan tingkat hunian rumah sakit dan peningkatan jumlah kematian.
Ia menambahkan bahwa fungsi dari vaksin untuk mencegah infeksi berat dan meninggal dunia. Namun, kata Prof Mahardika, vaksin tidak mencegah penyebaran di komunitas. Sehingga, pemerintah harus merevisi target vaksinasi dan paling ideal 100 persen penduduk divaksin dua kali.
"Data dunia menunjukkan vaksin tidak mencegah penyebaran di komunitas, namun mencegah gejala berat dan jumlah kematian, karena itu target vaksinasi sebaiknya 100 persen penduduk itu divaksinasi," katanya.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021