Vice President Public Policy and Goverment Relations Gojek Group Ardhanti Nurwidya dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, Gojek membentuk tim khusus yaitu Data Protection Officers yang bertugas membaca berbagai peraturan yang ada di Indonesia, termasuk meresponnya dengan menyiapkan kebijakan internal terhadap setiap regulasi yang terbit.
Gojek juga memiliki tim information security terkait kebocoran data. Tim tersebut secara berkala akan memantau dan mencermati apakah ada risiko kebocoran data Gojek di dark web yang dijual oleh pihak ketiga. Bahkan Gojek juga bekerja sama dengan white hacker untuk menguji tingkat kerentanan dari sistem keamanan Gojek.
Baca juga: GoTo Financial tingkatkan peluang bisnis UMKM ritel lewat KONTAG
"Semua kebijakan internal perlindungan data pribadi berlaku pada semua ekosistem. Sehingga kami memiliki standar yang sama untuk seluruh usaha di dalam ekosistem bisnis ini," ujar Ardhanti.
Selain di tanah kelahirannya, Gojek juga telah mengembangkan sayap bisnisnya ke sejumlah negara di ASEAN untuk ikut menjadi solusi bagi perekonomian di negara tersebut, seperti di Singapura dan Vietnam.
Untuk mendukung ekspansi yang telah dilakukan, Ardhanti menambahkan, Gojek juga telah mengimplementasikan standar perlindungan data pribadi di negara lain, seperti di Singapura dan Vietnam.
Baca juga: Setelah Bukalapak, GoTo diprediksi akan menyusul IPO tahun ini
Sebagai bagian dari program perlindungan data pribadi, Gojek secara konsisten telah menjalankan program edukasi dan pelatihan kepada seluruh ekosistem Gojek. Seperti kepada mitra UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), mitra driver dan para pemangku kepentingan lainnya.
Program edukasi tersebut juga merupakan salah satu bentuk dukungan Gojek terhadap upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi di sektor usaha kecil dengan tetap memberikan perlindungan terhadap data pribadi mereka.
"Bersama Komisi I DPR, Gojek juga telah roadshow ke berbagai kota untuk memberikan pemahaman dan edukasi mengenai perlindungan data pribadi. Komitmen Gojek adalah menjadikan ekosistem bisnis GoTo ini seperti rumah yang nyaman untuk berbisnis dan mengembangkan usaha," kata Ardhanti.
Grup GoTo sendiri memiliki ekosistem e-commerce, layanan on-demand dan finansial yang menghubungkan jutaan pelanggan, mitra driver, dan mitra merchant untuk memberdayakan setiap pihak dalam semangat gotong royong. Saat ini GoTo memiliki sekitar 2 juta mitra driver dan 11 juta mitra usaha.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021