"Kami bersyukur bahwa saat ini sudah tidak ada lagi zona merah, RT/RW semuanya sudah oranye, kuning atau hijau. Namun demikian kita harus tetap berdisiplin menjaga tren positif ini," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Merujuk peta penerapan wilayah pengendalian ketat (WPK) di laman corona.jakarta.go.id, data per 7 September tidak ada lagi RT yang masuk kategori zona merah. Namun masih ada ratusan RT yang masuk dalam kategori zona oranye dan kuning.
Zona oranye berarti daerah tersebut berisiko sedang penularan COVID-19, sementara zona kuning memiliki arti wilayah tersebut risiko rendah.
Secara rinci, di Jakarta Pusat, tercatat ada 132 RT zona kuning dan nihil zona oranye.
Kemudian, di Jakarta Timur, terdapat lima RT zona oranye, yakni di RT 012/RW 004 Kelurahan Bale Kambang, RT 010/RW 002 Kelurahan Ciracas, RT 010/RW 016 Kelurahan Kayu Putih,
serta RT 001/RW 003 dan RT 007/RW 002 Kelurahan Lubang Buaya. Sementara, 387 RT lainnya di Jakarta Timur masuk kategori zona kuning.
Baca juga: Pemprov DKI perluas akses vaksin Pfizer dan Moderna
Baca juga: Hampir 70 persen warga DKI telah divaksin dua dosis
Selanjutnya, Jakarta Barat, memiliki satu RT zona oranye, yakni di RT 002/RW 005, Kelurahan Meruya Selatan. Sementara, 328 RT lainnya di Jakarta Barat masuk dalam kategori zona kuning.
Berikutnya, Jakarta Selatan, memiliki tiga RT zona oranye, yakni RT 001/RW 006 dan RT 007/RW 008 Kelurahan Lenteng Agung, serta RT 012/ RW 005 Kelurahan Ragunan. Sedangkan, 354 RT lainnya masuk dalam kategori zona kuning.
Jakarta Utara memiliki satu RT zona oranye, yakni di RT 001/RW 009 Kelurahan Pademangan Barat, sementara 255 RT lainnya zona kuning. Selain itu, terdapat satu zona kuning di Kepulauan Seribu, yakni RT 007/RW 003 Kelurahan Pulau Kelapa.
Riza mengingatkan agar warga tetap mewaspadai penularan virus corona, meski saat ini sudah tidak ada lagi zona merah di Jakarta. Menurut dia, bukan tidak mungkin Jakarta dapat kembali ke zona merah jika warga tidak disiplin.
"Kita pasti akan kembali ke zona merah jika kita tidak disiplin, dan jangan sampai kita jadi pemicu naiknya kasus kembali," katanya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021