Kami tidak tergesa-gesa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Semuanya membutuhkan persiapan yang matang, dan kami tidak mau PTM ini menyebabkan adanya klaster penyebaran COVID-19
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak tergesa-gesa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) karena membutuhkan persiapan yang matang mulai dari protokol kesehatan COVID-19 hingga capaian vaksinasi tingkat pelajar.
"Kami tidak tergesa-gesa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Semuanya membutuhkan persiapan yang matang, dan kami tidak mau PTM ini menyebabkan adanya klaster penyebaran COVID-19," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Ali Ridlo di Wonosari, Gunung Kidul, Rabu.
Ia mengatakan meski di DIY PPKM turun dari Level 4 menjadi Level 3 namun masih menunggu aturan turunan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru terkait PPKM.
Selain itu, kata dia, PTM juga harus ada aturan turunan berasal dari instruksi gubernur hingga instruksi bupati. Namun demikian, jika bupati memberi lampu hijau untuk PTM, maka pihaknya akan langsung bersiap untuk melaksanakan dan langsung koordinasi tetap perlu dilakukan dengan sekolah hingga wali pelajar.
Ditegaskannya bahwa pelaksanaan PTM tetap bergantung pada persetujuan wali pelajar. Disdikpora tidak bisa memaksakan jika mereka memang belum bersedia mengizinkan anaknya datang ke sekolah.
Meski masih berproses, ia membuka kemungkinan PTM akan dilaksanakan dalam minggu-minggu ini. Namun bentuknya tetap secara terbatas.
"Sampai saat ini, seluruh sekolah di Gunung Kidul, khususnya tingkat SMP sudah siap melaksanakan PTM. Begitu juga dengan wali pelajar juga setuju dan mendukung PTM. Kalau wali belum setuju, maka tetap diupayakan pembelajaran jarak jauh atau daring," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gunung Kidul, sampai saat ini capaian vaksinasi dosis pertama bagi remaja atau pelajar sudah mencapai 71,89 persen atau 42.516 dari 59.143 sasaran.
Sekretaris Disdikpora Gunung Kidul Sudya Marsita mengatakan Pemkab Gunung Kidul tengah menggenjot capaian vaksinasi remaja, termasuk pelajar di dalamnya.
"Vaksinasi COVID-19 jadi salah satu indikator untuk pelaksanaan PTM. Itu sebabnya ia berharap seluruh pelajar yang terdata segera divaksin. Agar nanti anak-anak hingga sekolah semakin percaya diri untuk mengikuti PTM terbatas," katanya.
Baca juga: 20 anggota Paskibra di Gunung Kidul positif COVID-19
Baca juga: Gunung Kidul imbau masyarakat patuhi prokes cegah varian Delta
Baca juga: Puluhan tenaga kesehatan RSUD Wonosari Gunung Kidul terpapar COVID-19
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul mulai kekurangan SDM dalam penanganan COVID-19
Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021