Anak-anak itu gembira sekali karena pertama bisa belajar langsung.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan siswa sejumlah sekolah di DKI Jakarta merasa bersemangat dan gembira mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Wapres Ma’ruf mengemukakan hal itu usia meninjau pelaksanaan PTM di SD Tarakanita 5 Rawamangun, SMAK Penabur Kelapa Gading, dan SMKN 19 Jakarta, Rabu.
"Yang saya lihat, kesan saya, dari segi siswa itu ada gairah, ada semangat. Ya, mudah-mudahan bisa walaupun masih bergilir sif dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Wapres di SMKN 19 Jakarta, Rabu.
Wapres juga mengatakan anak-anak pelajar merasa gembira sekali karena dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah.
Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah diganti menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Anak-anak itu gembira sekali karena pertama bisa belajar langsung. Kemudian kendala internet, yang biasanya ditemui saat daring, itu tidak ada lagi karena sekarang (belajar) langsung," katanya.
Selain itu, kata Ma’ruf Amin, dari segi psikologis anak-anak juga merasa lebih senang menjalani PTM karena dapat bertemu langsung dengan teman-teman mereka di sekolah.
"Jadi, bagi siswa kelihatannya juga semuanya itu menginginkan pembelajaran tatap muka dan belajarnya jadi lebih optimal," katanya.
Wapres meminta sekolah yang sudah menyelenggarakan PTM untuk melakukan evaluasi setiap pekan, terutama terkait dengan penerapan protokol kesehatan demi keamanan setiap siswa.
"Mengingat ancaman COVID-19 sampai saat ini belum berakhir, saya minta semua warga sekolah untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ucapnya.
Dalam kunjungannya, Wapres didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibukristek) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: Wapres: Pemerintah memacu 2 juta vaksinasi COVID-19 per hari
Baca juga: Wapres: Pendidikan vokasi paling terdampak pandemi COVID-19
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021