Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman mengatakan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah yang dibeli melalui developer meningkat 30 persen selama pandemi COVID-19.
Menurut dia, peningkatan ini menunjukkan bahwa nasabah yang membeli rumah untuk ditempati meningkat dibandingkan pembelian rumah untuk bisnis atau investasi, seperti rumah toko atau rumah kantor.
"Penyaluran KPR untuk rumah yang dibeli melalui broker juga meningkat walaupun tidak setinggi yang dibeli melalui developer. Ini menunjukkan bahwa end user memiliki kemampuan membeli rumah, sedangkan yang untuk business related menurun," kata Suwignyo dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa peningkatan penyaluran KPR untuk rumah yang dibeli melalui developer juga didorong oleh KPR BCA Online Expo yang pertama digelar pada September tahun 2020.
Baca juga: BCA raup laba bersih semester I 2021 Rp14,45 triliun
"Kalau kita lihat data, KPR BCA Online Expo merupakan engine pendorong mengapa KPR BCA bisa meningkat. Kalau tidak ada online expo, KPR kita bisa turun terus," ucapnya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa KPR BCA Online Expo menawarkan beragam pilihan suku bunga yang lebih ringan, salah satunya bunga fixed 3 tahun sebesar 4,5 persen untuk rumah baru dan rumah second.
Keringanan ini pun menarik masyarakat untuk mengambil KPR meski di tengah COVID-19.
"KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) dan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) itu sangat rate sensitive, ketika bunga turun, (penyaluran) kreditnya naik. Kalau kredit modal kerja dan investasi bunganya diturunin, tetap tidak ada yang mengambil kalau kondisinya tidak ada yang akan bisa dijual," kata Jahja.
Baca juga: Presdir BCA tak ingin BCA Digital buru-buru IPO
Baca juga: "Stock split" saham BCA diprediksi berdampak positif pada kinerja
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021