Melalui pernyataan pada Selasa malam pihaknya mengatakan bahwa duta besar dipanggil pada 30 Agustus dan diberitahu bahwa jasad itu ditemukan antara 26 Juli-8 Agustus di Sungai Setit sisi Sudan, yang dikenal di Ethiopia sebagai Tekeze.
Puluhan jasad itu diidentifikasi sebagai warga Ethiopia di daerah Wad al Hulaywah, Sudan timur, katanya.
Dalam pernyataan itu tidak disebutkan jumlah orang yang meninggal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia Dina Mufti tidak langsung menanggapi permintaan berkomentar.
Sungai itu menjadi garis perbatasan de facto saat ini antara wilayah kekuasaan pemberontak Tigray dan wilayah kekuasaan pasukan Amhara yang bersekutu dengan pemerintah federal Ethiopia. Sungai itu juga menjadi titik yang memisahkan Sudan dan Ethiopia.
Baca juga: Pemberontak Tigray bunuh 120 warga sipil di Ethiopia
Ketegangan antara Sudan dan Ethiopia kian memanas akibat limpahan konflik di kawasan Tigray, Ethiopia utara dan pembangunan PLTA raksasa di sungai Nil Biru oleh Ethiopia.
Puluhan ribu pengungsi melarikan diri ke Sudan timur dan telah terjadi konflik militer di sebuah area lahan pertanian yang diperebutkan di sepanjang perbatasan antara Sudan dan Ethiopia.
Otoritas Sudan pada Minggu mengatakan bahwa mereka berhasil menyita pengiriman senjata yang tiba melalui jalur udara dari Ethiopia lantaran diduga dimanfaatkan untuk "kejahatan melawan negara".
Kementerian Dalam Negeri Sudan pada Senin mengatakan bahwa pengiriman itu ternyata bagian dari impor kargo legal dari produsen senjata berlisensi.
Sumber: Reuters
Baca juga: DK PBB dukung Uni Afrika tengahi konflik bendungan Ethiopia
Baca juga: Pasukan Tigray masuki wilayah tetangga Afar
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021