• Beranda
  • Berita
  • MUI dorong pemerintah dan OKI beri solusi perdamaian di Afghanistan

MUI dorong pemerintah dan OKI beri solusi perdamaian di Afghanistan

8 September 2021 19:42 WIB
MUI dorong pemerintah dan OKI beri solusi perdamaian di Afghanistan
Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan. ANTARA/HO-MUI

dalam menyikapi masalah Afghanistan lebih mengedepankan sikap wasathiyah

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong pemerintah Indonesia untuk terus menjalin kerja sama dengan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) serta badan internasional lainnya dalam upaya memberikan solusi perdamaian abadi di Afganistan.

Pernyataan itu disampaikan MUI menanggapi situasi gejolak geopolitik yang melanda Afghanistan dengan menerbitkan Tausiyah ep-2072/DP-MUI/IX/2021 yang berisi sejumlah anjuran, ajakan damai, dan resolusi. Tausiyah tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum MUI Miftachul Akhyar dan Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan.

"Mendorong pemerintah untuk terus menjalin kerja sama dengan negara-negara Muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan badan Internasional lainnya dalam rangka memberikan bantuan kemanusiaan dan solusi perdamaian abadi di Afghanistan," ujar Amirsyah dalam tausiyah yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam tausiyah itu, MUI mengimbau kepada para pemimpin politik dan suku serta semua pihak di Afghanistan untuk mengedepankan musyawarah, perdamaian, persatuan, persaudaraan, tolong-menolong, sehingga tercipta tatanan kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan yang lebih kuat, berdaulat, dan bermartabat di Afghanistan.

Baca juga: Pakar: Konflik Afghanistan jangan sampai rusak persatuan di Indonesia
Baca juga: Pesawat TNI AU yang bawa WNI dari Afganistan tiba di Jakarta


Untuk mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di Afghanistan, kata dia, perlu meneladani Nabi Muhammad saw saat memulai membangun Madinah.

Nabi mampu merukunkan dan mendamaikan antara suku Aus dan Khazraj yang telah bertikai selama ratusan tahun. Dua suku ini kemudian dikenal dengan sebutan sahabat Anshor. Kemudian Nabi juga mempersaudarakan dan mempersatukan antara sahabat Anshor dan Muhajirin.

"Kemudian menciptakan persatuan antar suku, kelompok, dan penganut agama untuk membangun dan membela negara Madinah sebagai negara yang heterogen, multi suku dan multi agama," kata dia.

MUI juga mengimbau kepada semua pemimpin negara-negara di dunia dan masyarakat internasional untuk tidak melakukan intervensi terhadap proses politik internal di Afghanistan.

Di sisi lain, MUI mengapresiasi kebijakan dan langkah yang telah, sedang dan akan diambil oleh pemerintah dan semua elemen masyarakat Indonesia, sebagai wujud pelaksanaan amanat konstitusi khususnya Pembukaan UUD 1945 dengan ikut serta mendorong terciptanya penyelesaian masalah dan perdamaian abadi di Afghanistan.

Pemerintah Indonesia juga mendorong pemenuhan hak-hak warga negara termasuk hak-hak perempuan dan anak. Semua upaya itu dilakukan untuk terwujudnya kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan di Afghanistan yang merdeka dan berdaulat.

"Mengimbau kepada masyarakat, terutama umat Islam Indonesia, agar dalam menyikapi masalah Afghanistan lebih mengedepankan sikap wasathiyah, konstruktif dan menghindari sikap-sikap yang dapat memicu dan menimbulkan pertentangan dan polarisasi di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam," kata Amirsyah.

Baca juga: Pakar ingatkan Indonesia tidak campuri urusan internal di Afganistan
Baca juga: Ma'ruf Amin tekankan komitmen Indonesia dukung perdamaian Afganistan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021