Dia beranggapan sekalipun di tengah pandemi segala hal menyangkut pembinaan dan prestasi olahraga harus tetap berjalan karena banyak hal tetap bisa dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.
"Kami Perbakin membuat event tidak harus berkumpul semuanya di Lapangan Tembak Senayan. Kita bisa gunakan teknologi seperti kompetisi online," kata Firtian kepada ANTARA, Rabu.
"Kita bisa menugaskan juri-juri lokal untuk mengawasi atlet dari daerah masing-masing," tambah Firtian.
Dia menuturkan kompetisi secara daring menguji tingkat sportivitas atlet, seperti kejujuran.
Baca juga: Perbakin gelar ISSF Grand Prix Pistol Rifle pada September
"Kalau atlet tidak jujur dengan kompetisi online, pasti mereka juara terus. Tetapi akan terlihat saat mereka dikumpulkan misalnya dalam pelatnas. Atlet yang tidak jujur akan terlihat dan mereka akan tersingkirkan dengan sendirinya," kata Firtian.
Selain itu, ketika kompetisi harus bergulir untuk menciptakan kerumunan, penyelenggara harus menerapkan protokol kesehatan ketat agar terhindar dari penyebaran virus corona.
"Masyarakat yang ingin menyaksikan pun harus divaksin. Selain itu, untuk mengantisipasi penularan COVID-19 juga harus tes antigen atau PCR terlebih dahulu sebelum masuk arena lomba," sambung Firtian.
Dengan tetap menjaga protokol kesehatan ketat, Firtian optimistis kompetisi akan berlangsung dengan aman. Dia menyebut pandemi COVID-19 telah menghadirkan kreativitas baru dalam industri olahraga.
"Bisnis baru buat industri olahraga. Mungkin kalau dilihat dari data perusahaan, yang diuntungkan saat ini yang bergerak pada bidang telekomunikasi yang berkaitan dengan internet dan lainnya. Sekarang kompetisi olahraga ada layanan streaming-nya," kata dia.
Baca juga: Pandemi COVID-19 bikin pelatnas menembak fokus latih atlet junior
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021