• Beranda
  • Berita
  • Kominfo umumkan 10 sektor prioritas transformasi digital

Kominfo umumkan 10 sektor prioritas transformasi digital

9 September 2021 09:39 WIB
Kominfo umumkan 10 sektor prioritas transformasi digital
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan transformasi digital Indonesia fokus pada 10 sektor prioritas demi mempercepat terwujudnya infrastruktur, pemerintahan, ekonomi dan masyarakat digital.

"Yakni sektor transportasi dan pariwisata digital, perdagangan digital, jasa keuangan digital, media dan hiburan digital, pertanian dan perikanan digital, real estate dan perkotaan digital, pendidikan digital, kesehatan digital, digitalisasi perindustrian, serta digitalisasi pemerintahan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam diskusi online "Aman Bertransaksi di Era DIgital", dikutip dari keterangan pers, Kamis.

Pemerintah sudah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital tahun 2021-2024 sebagai panduan strategis yang memandu perjalanan transformasi digital bangsa, berisi 100 inisiatif utama untuk dilaksanakan secara kolaboratif bersama dengan seluruh kementerian, lembaga pusat dan daerah, pelaku usaha, serta masyarakat umum dalam 10 sektor prioritas tersebut.

Pandemi virus corona dan revolusi industri 4.0 menjadi salah satu faktor katalis yang mengakselerasi agenda transformasi digital.

"Momentum ini juga dapat mendorong terciptanya transformasi ekonomi pada tiga fokus utama, yakni hilirisasi ekonomi khususnya di sektor digital, digitalisasi UMKM, dan ekonomi hijau," kata Johnny.

Kominfo berharap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat memberikan dampak positif pada perekonomian nasional pada 2021 dan 2022 mendatang.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan pulih, tumbuh di atas 4,4 persen untuk tahun ini. Pertumbuhan diprediksi menguat menjadi 5 persen pada 2022 mendatang.

Pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini didorong secara secara berimbang oleh pertumbuhan wilayah emerging market and developing economies, yang diprediksi mengalami pertumbuhan sekitar 6 persen. Sementara itu, wilayah advance economies diproyeksikan tumbuh sekitar 5,4 persen.

Secara keseluruhan, 90% perekonomian negara maju diperkirakan akan pulih tahun 2022 ketika pendapatan perkapita sebelum pandemi.

"Sementara hanya sekitar sepertiga dari negara emerging market and developing ekonomies yang dapat mencapai kondisi serupa, yaitu kembali kepada tingkat pendapatan perkapita sebelum pandemi," kata Johnny.

Indonesia menjadi satu dari empat negara lainnya di dunia yang diprediksi pertumbuhan ekonominya mencapai kondisi serupa, yakni di antaranya China, Indonesia, Thailand, dan Brazil. Meski perekonomian dunia diprediksi pulih tahun 2021, ada beberapa resiko tetap perlu diantisipasi.

"Seperti kemungkinan wabah COVID-19 yang berulang dan besar di tengah situasi vaksinasi yang tertunda dan tidak merata, tekanan keuangan khususnya yang disebabkan oleh tingkat hutang yang meningkat, dan kebijakan fiskal yang agresif dalam upaya mengatasi pandemi," kata Johnny.

Perekonomian dunia sedang mengalami pemulihan, pertumbuhan global diprediksi mencapat 5,6 persen pada 2021. Angka tersebut sebagian besar ditopang oleh faktor akses vaksin COVID-19 yang stabil, meski pun belum merata di seluruh dunia.

Baca juga: Kondisi pandemi desak perbankan lakukan transformasi digital

Baca juga: Percepat transformasi digital, IBM gelar Partner Solutions Summit 2021

Baca juga: RRI hadapi era digital lewat aplikasi hingga kecerdasan buatan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021