Direktur Utama PT MNC Vision Networks Tbk Ade Tjendra mengatakan, investasi strategis tersebut akan menggabungkan sumber daya perseroan yang besar dengan teknologi unik Migo untuk mempercepat digitalisasi pemirsa Free-To-Air atau siaran gratis milik MNC.
"Kami sangat senang dengan investasi dan kemitraan yang terjalin dengan Migo. Didukung dengan berbagai konten unggulan milik kami dan jangkauan Migo yang terus berkembang pesat, kami berharap dapat menjangkau puluhan juta orang yang tidak memiliki akses ke layanan OTT, atau memiliki keterbatasan atas beban kuota data berkelanjutan," ujar Ade dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjut Ade, perseroan juga menyakini bahwa dengan adanya layanan tersebut, akan mengubah kehidupan masyarakat karena mereka akan memiliki akses yang lebih baik ke konten hiburan dan pendidikan.
Sebagai bagian dari kolaborasi strategis, pada Juni 2021 lalu, Migo Indonesia telah meluncurkan Vision+ di Migo untuk menghadirkan pengalaman Over The Top (OTT) Vision+ milik perseroan kepada pelanggan luring atau offline.
Migo Indonesia menargetkan 20 juta pelanggan bulanan berbayar bagi layanan Vision+ di Migo dengan membayarkan sebesar Rp15.000 per bulan pada 2025. Rencana ambisius itu didukung oleh perusahaan induk MNC Vision Networks, kemampuan, dan aset MNC Group di FTA, AVOD OTT, media sosial, portal online, dan manajemen talent, serta media berbasis langganan dan broadband.
Sementara itu, pendiri dari Migo Barrett Comiskey mengatakan, Migo secara unik dan eksklusif berinovasi bagi tiga miliar konsumen di pasar negara berkembang.
"Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 200 juta masyarakat yang under-innovated. Para individu dan keluarga tersebut pada dasarnya ingin berpartisipasi penuh dalam abad digital kita, dan Migo dapat mewujudkan hal tersebut," ujar Comiskey.
Migo Indonesia adalah perusahaan operasional Migo di Indonesia, sebuah platform distribusi konten global disruptif yang yang didukung oleh Temasek, Co-Founder YouTube, VC blue chip, dan tokoh penting dalam industri utama lainnya. Teknologi eksklusifnya membawa bagian terbaik dari internet ke toko mitra dengan harga yang terjangkau, memperluas distribusi konten secara masif untuk pasar yang menyeluruh di negara berkembang.
Migo didirikan oleh Barrett Comiskey, salah satu "fathers of electronic ink". Sebagai undergraduate MIT, Barrett Comiskey mengembangkan teknologi di balik e-reader Amazon Kindle yang telah mengeluarkan miliaran e-book dan berperan penting dalam revolusi industri percetakan. Beliau memiliki lebih dari 70 paten atas namanya dan telah diakui oleh Forum Ekonomi Dunia sebagai Pelopor Teknologi dan merupakan penerima penghargaan termuda dari US National Inventors Hall of Fame.
Investasi dan aliansi strategis tersebut dinilai merupakan peluang transformatif bagi Migo Indonesia dan MNC Vision Networks. Migo Indonesia kini memiliki dana dan sumber daya untuk memperluas skala jangkauannya ke 10.000 lokasi di seluruh Pulau Jawa, meliputi 100 juta sektor pekerja Indonesia pada 2022. Melalui Migo, MNC Vision Networks akan mampu mempercepat digitalisasi pemirsa Free -To-Air terutama di luar kota-kota besar, yang memiliki isu dengan konektivitas dan biaya data.
Baca juga: IPTV tuntaskan 100 persen akuisisi K-Vision
Baca juga: IPTV gandeng produsen ponsel perluas distribusi konten
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021