Saham-saham Australia mencatat penurunan terbesar dalam hampir tiga bulan pada Kamis, terpukul oleh saham pertambangan dan teknologi, sementara kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID-19 yang menggagalkan pemulihan ekonomi juga melemahkan sentimen.Sektor pertambangan jatuh lebih dari 2,0 persen dan memperpanjang kerugian untuk sesi keempat berturut-turut menyusul penurunan harga bijih besi
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) anjlok 1,90 persen atau 142,50 poin, menjadi berakhir di 7.369,50 poin, penurunan terbesar sejak 19 Mei. Indeks acuan juga berakhir 0,20 persen atau 18,30 poin lebih rendah pada Rabu (8/9/2021).
Indeks sektor teknologi mengikuti Nasdaq lebih rendah hingga terperosok 3,2 persen, merupakan kerugian terbesar dalam dua bulan terakhir.
Perusahaan aplikasi beli sekarang bayar kemudian Afterpay, merosot 3,1 persen mencapai level terendah sejak 5 Agustus, memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut.
"Kami melihat aksi jual besar-besaran di semua sektor karena investor tampaknya khawatir bahwa Fed (Federal Reserve AS) dapat memangkas lebih lanjut program stimulus pandeminya lebih cepat dari yang diperkirakan untuk meredam pukulan dari pandemi," kata James Tao, analis pasar di CommSec, dikutip dari Reuters.
Sektor pertambangan jatuh lebih dari 2,0 persen dan memperpanjang kerugian untuk sesi keempat berturut-turut menyusul penurunan harga bijih besi.
Raksasa sektor pertambangan BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals turun antara 0,6 persen dan 2,5 persen.
Pihak berwenang membuat rencana untuk membuka fasilitas rekreasi di Sydney, kota terpadat di Australia, bahkan ketika Perdana Menteri Scott Morrison memperingatkan bahwa jumlah kasus yang lebih tinggi akan mengikuti pelonggaran pembatasan.
Sektor keuangan jatuh 2,0 persen, dengan bank 'Empat Besar' ditutup di zona merah.
Saham-saham terkait emas terpangkas 1,8 persen mencapai level terendah dalam enam bulan, karena harga emas jatuh ke level terendah hampir dua minggu tertekan penguatan dolar AS.
Wiluna Mining dan Dacia Gold memimpin penurunan pada sub-indeks, keduanya anjlok 4,8 persen.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru melemah 0,7 persen menjadi berakhir pada 13.095.77 poin, dengan saham kesehatan dan konsumen memimpin penurunan.
Baca juga: Saham Asia jatuh tertekan kekhawatiran pertumbuhan dan "tapering"
Baca juga: IHSG diprediksi terkoreksi seiring pelemahan bursa global
Baca juga: Saham Australia jatuh tertekan kekhawatiran varian Delta
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021