China dan Pakistan Meningkatkan Kemesraan

19 Desember 2010 12:22 WIB
China dan Pakistan Meningkatkan Kemesraan
Islamabad (ANTARA News) - Perdana Menteri China Wen Jiabao, Minggu, bertemu dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, dan kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan hubungan persahabatan tradisional kedua negara.

Wen mengatakan, ia memiliki perasaan dan persaudaraan mendalam dengan orang-orang Pakistan ketika ia mendarat di negara ini untuk kedua kalinya setelah lima tahun.

Perdana Menteri China, yang tiba di Islamabad Jumat, mengatakan nilai-nilai persahabatan China dengan Pakistan diuji oleh waktu dan berharap untuk memperluas kerja sama kedua negara.

Dalam situasi global dan regional baru, Wen mengatakan China dan Pakistan menghadapi peluang dan tantangan baru untuk mengembangkan hubungan mereka.

China akan mempertahankan pertukaran kunjungan oleh kedua pemimpin negara dan peningkatan dialog pada tingkat yang berbeda, katanya.

Kedua negara akan meningkatkan koordinasi strategis mereka, meningkatkan kerja sama saling menguntungkan, lebih baik dalam menjaga kepentingan bersama serta mewujudkan pembangunan umum, kata Wen.

Mengenai banjir yang melanda Pakistan pada musim panas ini, yang menyebabkan kerugian besar, Wen mengatakan bahwa pemerintah dan rakyat China berbagi rasa sakit dari orang Pakistan.

China akan membantu warga Pakistan yang terkena banjir untuk melalui kesulitan dan membangun kembali rumah mereka, kata perdana menteri.

Zardari, pada bagiannya mengatakan, China dan Pakistan adalah mitra sejati dan saudara dekat dengan kerja sama multi-dimensi, memegang posisi yang sama atau serupa mengenai isu-isu utama regional dan internasional.

Persahabatan yang dalam telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan harmoni sosial di kedua negara, dan juga membantu memajukan perdamaian, stabilitas dan pembangunan regional, kata presiden.

Kunjungan Wen ke Pakistan, yang signifikan dan bermanfaat itu, akan mendorong hubungan bilateral ke tingkat tertinggi baru, katanya.

Wen tiba pada Jumat untuk kunjungan tiga hari.
Xinhua/H-AK/A023


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010