"Kerja sama ini terkait Pancasila yang jika diperas gagasan utamanya adalah gotong-royong yang merupakan ciri khas desa ini yang akan dibangkitkan," kata Didik Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: UBK-Parade Nusantara jalin kerja sama tingkatkan kapasitas SDM desa
Didik juga menuturkan kolaborasi UBK dengan Parade Nusantara itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya mulai dari perangkat desa hingga masyarakat.
Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno M Mahendra Putra menyebutkan kerja sama antara pihak UBK dan Parade Nusantara karena adanya keterikatan historis dari pendiri bangsa mengenai pemikiran bahwa jati diri bangsa itu ada di desa.
"Kami di yayasan selalu berpikir melalui analisa ajaran bung Karno. Karenanya dengan kerjasama ini diharapkan ke depan agar kita tidak putus akar karena dari desalah budaya asli Indonesia. Karenanya kami Yayasan Pendidikan Bung Karno melalui UBK ingin membantu desa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian yang sesuai semangat Tri Dharma Pendidikan," ucap Mahendra.
Sementara itu, Ketua Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara Sudir Santoso menilai kerja sama dengan UBK telah memberikan jalan seluas-luasnya untuk mengimplementasikan trisakti Bung Karno mengenai desa.
"Tentu ini bisa memberikan jalan yang lebar seperti cita-cita Bung Karno bahwa desa harus berdikari secara ekonomi, berdaulat dalam politik dan berkepribadian dalam budaya," ucap Sudir.
Ia menerangkan bahwa rakyat desa pada hakikatnya adalah pemegang saham terbesar di Indonesia. Tercatat sebanyak 267 juta warga Indonesia, tercatat 68 persen merupakan warga desa, namun desa tak lepas dari stigma keterbelakangan dan kebodohan.
Baca juga: 784 sarjana dan magister Universitas Bung Karno diwisuda
"Desa sangat membutuhkan pengetahuan-pengetahuan yang akan berefek sangat positif bagi desa itu sendiri tanpa mengubah karakternya," ujar dia.
Sudar juga menceritakan saat ini kerja sama tersebut sangat krusial di tengah adanya UU Desa dan Dana Desa yang disalurkan pemerintah dengan jumlah miliaran rupiah tiap tahun.
Namun, tambah dia, selain menjadi berkah karena desa memiliki modal awal untuk stimulus pembangunan dan peningkatan kapasitas aparatur, tapi ada musibah juga di sana di mana sekitar 80 persen aparatur desa itu belum cakap, belum siap dan belum mampu mengelola dana besar secara proporsional dan profesional.
"Ini lah yang akhirnya kita temukan ada beberapa terjerat kasus pidana, setelah dicek putusan akhirnya sekitar 95 persen itu karena kelalaian dan ketidaktahuan sehingga maladministrasi, sedangkan lima persen secara sengaja melakukannya. Karenanya sangat tepat kerjasama ini dalam rangka meningkatkan kapasitas aparatur perangkat desa," tutur Sudar menambahkan.
Adapun kerja sama antara UBK dan Parade Nusantara tersebut dikukuhkan dalam bentuk nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Rektor UBK Didik Suharyanto dan Ketua Umum Parade Nusantara Sudir Santoso.
Kerja sama tersebut melingkupi bidang pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur desa dalam bidang penelitian oleh civitas akademika dan pengembangan masyarakat.
Baca juga: Universitas Bung Karno gencar tingkatkan kemampuan wirausaha mahasiswa
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021